BERITAUSUKABUMI.COM-Anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar, Dewi Asmara, menegaskan jika partainya masih tetap mengharapkan Pemilu 2024 diselenggarakan secara proporsional terbuka.
Hingga saat ini, Partai Golkar kata Dewi Asmara tetap konsisten mendukung penyelenggaraan Pemilu 2024 secara proporsional terbuka.
Menurut Dewi Asmara proporsional terbuka adalah pilihan yang terbaik untuk Pemilu 2024 nanti.”Terbuka itu yang terbaik,”kata Dewi Asmara di sela-sela kegiatan di Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi pada Minggu (11/6/2023).
Meski begitu, Dewi Asmara dan Partai Golkar menyatakan tetap siap jika putusan Mahkamah Konstitusi (MK) apabila MK memutuskan sistem penyelenggaraan Pemilu 2024 dilakukan dengan proporsional tertutup.
LIHAT JUGA :
- Dewi Asmara dan BPOM Sosialisasikan KIE Tentang Obat Makanan
- Sosialisasi 4 Pilar Dewi Asmara Sampaikan Bahaya Paham Radikalisme
Hal ini ungkap Dewi Asmara lantaran Partai Golkar adalah partai yang sudah berpengalaman dalam mengikuti pemilu, baik terbuka maupun sistem tertutup.
“Partai Golkar, PPP, dan PDIP kita ngalamin tuh sistem tertutup. Jadi apa pun keputusannya tentu kami siap, namun kami menegaskan posisi Partai Golkar hari ini tetap mendukung sistem terbuka,”tandasnya.
Sebelumnya, Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi, Marwan Hamami juga menegaskan lebih memilih sistem penyelenggaraan Pemilu 2024 dilakukan dengan proporsional terbuka.
“Kalau ditanya soal itu saya lebih memilih sistem proporsional terbuka,”kata Marwan Hamami kepada wartawan usai acara Sosialisasi dan Deklarasi Damai Pemilihan Umum Serentak Tahun 2024 Kabupaten Sukabumi di Hotel Augusta Cikukulu Jum’at (2/6/2023).
Marwan Hamami lebih memilih sistem proporsional terbuka di Pemilu 2024 karena dengan proporsional terbuka masyarakat sebagai calon pemilih bisa lebih bisa memilah dan memilih siapa saja calon anggota dewan yang betul-betul dikenal latar belakangnya dan dipegang komitmen dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat.
“Dengan sistem proporsional terbuka tentu juga akan lebih mendekatkan langsung para caleg untuk terjun ke lapangan dengan masyarakat,”ujarnya.
Beda hal kalau sistem Pemilu 2024 dilakukan secara proporsional tertutup. Menurut Marwan, dengan sistem proporsional tertutup.
“Biasanya kalau proporsional tertutup sangkaannya caleg yang banyak uang, memiliki kedekatan dengan ketua partai, pasti itu yang dipilih, dan saya tidak menginginkan hal itu, saya ingin semua caleg berkompetisi bersaing dengan sehat agar bisa dipilih masyarakat,”tuturnya.
Editor : Irwan Kurniawan