BERITAUSUKABUMI.COM-Puluhan massa dari Mahasiswa Faperta Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Ikatan Senat Mahasiswa Pertanian Indonesia (ISMPI), Serikat Petani Indonesia (SPI), dan Fraksi Rakyat mendatangi Kantor ATR/BPN Kabupaten Sukabumi.
Mereka menuntut ATR/BPN Kabupaten Sukabumi untuk segera menuntaskan penyelesaian empat Lokasi Prioritas Reforma Agraria (LPRA) yang telah ditetapkan di Kabupaten Sukabumi.
Aksi menuntut penyelesaian empat LPRA ini kata Anggi juga sebagai momen peringatan Hari Tani Nasional (HTN).
- BACA JUGA : BPN Bantah ada Pegawainya Terlibat Pungli Pembuatan Sertifikat di Lahan PTPN Cibungur Warungkiara
Salah satu Koordinator aksi, Anggi Fauzie mengatakan, empat LPRA itu sebelumnya telah dikunjungi oleh Kantor Staf Presiden (KSP) Deputi II tanggal 18-19 Oktober 2021 lalu.
“Oleh karena itu kami meminta kepada pihak BPN selaku pelaksana teknis untuk segera menuntaskan empat titik LPRA yang ada di Kabupaten Sukabumi tersebut,”kata Anggi Fauzi kepada wartawan usai aksi Kantor ATR/BPN Kabupaten Sukabumi, Jumat (29/9/2023).
Empat titik LPRA yang telah ditetapkan itu antara lain LPRA di Desa Pasir Datar Indah dan Desa Sukamulya, Kecamatan Caringin yang melibatkan PT Surya Nusa Nadi Cipta seluas 320 hektare dengan jumlah petani sebanyak 510.
Berikutnya LPRA di Kecamatan Jampangtengah eks Hak Guna Usaha (HGU) PT Bumiloka Swakarya dengan luas 1.654 hektar, dengan jumlah petani 2000 orang.
“Seluruh arealnya, sudah dikuasai oleh petani, HGU sudah berakhir tahun 2016 lalu dan telah masuk kedalam data base LPRA,”kata Anggi.
Kemudian, titik LPRA berikutnya ada di Kecamatan Lengkong yang melibatkan PT.Djaya Perkebunan Sindu Agung seluas 1600 hekatre dengan jumlah petani sekitar 1000 orang.
Selanjutnya titik terakhir LPRA yaitu di Desa Perbawati, Kecamatan Sukabumi dan Desa Undrusbinangun, Desa Sukamaju, Desa Cipetir Kecamatan Kadudampit.
Titik ini merupakan eks HGU PTPN VIII Afdeling Goalpara seluas 309,36 hektare dengan jumlah 505 petani penggarap.
Aksi puluhan massa dari Mahasiswa Faperta Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Ikatan Senat Mahasiswa Pertanian Indonesia (ISMPI), Serikat Petani Indonesia (SPI), dan Fraksi Rakyat itu mendapat pengawalan ketat dari personil Polres Sukabumi Kota.
editor : Irwan Kurniawan