Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut angka penduduk miskin baru di Kabupaten Sukabumi pada tahun 2020 mengalami peningkatan hingga 0,87 persen atau sebanyak 21,80 ribu jiwa.
BERITAUSUKABUMI.COM–Kenaikan angka penduduk miskin baru ini tidak lain karena dampak pandemi Covid-19 yang belum kunjung usai.
“Data itu sudah masuk ke kami, tentunya kami sangat prihatin dengan kenaikan angka kemiskinan tersebut. Tetapi kami melihat mungkin diakibatkan adanya wabah covid,” kata Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Yudha Sukmagara seperti dikutip dari www.radarsukabumi.com di ruang kerjanya, Senin (22/02).
Bertambahnya populasi warga miskin baru di Kabupaten Sukabumi juga tidak terlepas dari pemutusan hubungan kerja di sejumlah perusahaan di Sukabumi dan luar Sukabumi.
“Pemerintah harus memberikan solusi ketika marak pemutusan hubungan kerja di pabrik-pabrik, jangan sampai ketika mereka mendapatkan uang kerohiman, tetapi tidak memiliki pemasukan,”harapnya.
Maka salah satu solusinya memberikan peluang kepada mereka agar bisa melakukan kegiatan kewirausahaan. Apalagi Kabupaten Sukabumi ini sangat luas dan kabupaten yang kaya. Tinggal bagaimana peran pemerintah daerah dan stakeholdernya bisa memberikan genjotan serta daya ungkit masyarakat dalam berpartisipasi di dunia ekonomi,” jelasnya.
Pelaksana Harian (Plh) Bupati Sukabumi Zaenul S membenarkan kenaikan angka kemiskinan di Kabupaten Sukabumi tersebut akibat dampak Covid-19.
Pihaknya terus berupaya agar angka kemiskinan ini kembali berkurang dengan strategi yang sudah ditentukan oleh pusat.”Kita juga punya strategi untuk memberdayakan sumberdaya yang kita miliki. Kemudian dengan program-program yang menyentuh, sehingga ekonomi kembali tumbuh dan menurunkan angka kemiskinan,” tandasnya.