BERITAUSUKABUMI.COM-Gubernur Jabar Ridwan Kamil meminta para kepala daerah turun langsung dalam penanganan korupsi, sehingga pemberantasan korupsi menjadi lebih efektif dan memberikan dampak perbaikan jangka panjang.
Permintaan itu disampaikan Ridwan Kamil pada Rapat Koordinasi Program Pemberantasan Korupsi Terintegrasi Kepala Daerah Se-Jawa Barat Tahun 2022. Rakor di selenggarakan di Aula Timur Gedung Sate Bandung, Kamis 10 Maret 2022.
“Hal itu demi tercapainya program KPK dan program BPKP mendorong instansi pemerintah untuk menerapkan sistem Pengendalian internal pemerintah yang terintegrasi” jelas Ridwan Kamil.
LIHAT JUGA :
- Cegah Tindak Korupsi Camat di Bimtek di Kejaksaan Negeri Sukabumi
- Jaksa Bina Desa Tekan Korupsi di Desa
- Marwan Hamami Ngaku Bersyukur KPK RI Datang ke Sukabumi
Rakor tersebut juga dihadiri Wakil Ketua KPK RI Nawawi Pomolango, Forkopimda Jawa Barat, Kepala BPKP Pusat/Perwakilan RI Jabar Mulyana, Kanwil BPN Jabar, Inspektur Jenderal Kementerian Dalam Negeri Indonesia, Tim Korsup KPK RI, Para Bupati/Wali Kota se-Jawa Barat.
Nawawi Pomolongo mengapresiasi rapat koordinasi pemberantasan korupsi terintegrasi karena bertujuan menguatkan kembali komitmen pemberantasan korupsi di daerah
Sementara Bupati Sukabumi Marwan Hamami menyampaikan bahwa Rakor kali ini selain membahas pemberantasan korupsi serta menyosialisasikan Monitoring Centre for Prevention (MCP).
MCP sendiri merupakan salah satu upaya pencegahan korupsi terintegrasi pada pemerintah daerah yang dilakukan oleh KPK.
“Hari ini seluruh pimpinan daerah diundang di gedung sate dan dibekali tatacara penanganan korupsi yang terintegrasi, secara teknis dalam pelaksanaan pembangunan di setiap daerah ini perlu disikapi secara baik, ” terangnya.
Marwan Hamami juga menyampaikan bahwa masih ada faktor yang belum masuk kedalam Tatanan Penanganan Korupsi yang terintegrasi
“Masih ada faktor lain yang belum masuk dalam tatanan yang terintegrasi ini, Mudah-mudahan ini bisa memberikan solusi bagaimana percepatan pembangunan di setiap daerah,” pungkasnya.
editor : Hasna Fatimah Zahra
