Evaluasi Inflasi 2022, Ini Strategi Hadapi Inflasi 2023 di Jawa Barat

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Jawa Barat M. Taufiq B Santoso memberi arahan membahas dampak dari inflasi di 2022.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Jawa Barat M. Taufiq B Santoso memberi arahan membahas dampak dari inflasi di 2022.

BERITAUSUKABUMI.COM-Asisten Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Jawa Barat M. Taufiq B Santoso memberi arahan membahas dampak dari inflasi di 2022.

Dampak inflasi 2022 itu dibahas dalam Rapat koordinasi dan evaluasi di Jawa Barat yang diikut juga Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman secara virtual di Pendopo Sukabumi, pada Kamis (12/1/2023).

Dalam Rakor itu juga dibahas strategi untuk menekan laju inflasi di 2023.”Kita perlu mengevaluasi inflasi di 2022 agar di 2023 bisa terus ditekan lajunya. Salah satu yang kita lakukan lewat rakor mingguan ini,” ujar M. Taufiq B Santoso.

Bacaan Lainnya

Menurutnya, terdapat sejumlah strategi untuk mengendalikan inflasi di Jawa Barat. Hal itu seperti, operasi pasar, gerakan penghematan energi, gerakan tanam pangan cepat panen, kerjasama antar daerah, mengintensifkan jaring pengaman sosial, hingga membangun kepedulian sosial.

LIHAT JUGA : 

“Selain itu, tidak lupa mengintensifkan koordinasi dan pelaporan perkembangan di setiap daerah. Kita perkirakan inflasi di 2023 lebih rendah dibanding 2022,” ucapnya.

Maka dari itu, setiap daerah bisa menindalanjuti langkah pengendalian inflasi dengan berbagai cara. seperti, berkoordinasi bersama BPS untuk mengetahui perkembangan inflasi bulanan dan tahunan.

Selain itu, berkoordinasi juga dengan pihak terkait untuk menstabilkan harga dan ketersediaan stok komoditas.”Optimalkan juga tugas-tugas TPID dan satgas pangan. Pengendalian inflasi harus menjadi prioritas daerah,”ungkapnya.

Pasalnya, dirinya memprediksi terdapat beberapa faktor pendorong inflasi di 2023. Meskipun, terdapat beberapa hal pula yang akan menjadi penahan inflasi di 2023.

“Penahan inflasi di 2023 itu seperti, lancarnya distribusi seiring dengan normalisasi mobilitas masyarakat dan aktivitas ekonomi. selain itu, meningkatnya target produksi produk pangan utama, dan penurunan harga emas global seiring pemulihan ekonomi global,” bebernya.

Sekda Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman mengatakan, daerah tempatnya bertugas telah berupaya menekan laju inflasi antara lain melaksanakan pasar murah, bantuan BBM, bantuan sosial, hingga gerakan masyarakat menanam.

“Semua itu sudah kita lakukan, termasuk koordinasi hingga sidak pasar. Secara keseluruhan di delapan pasar yang ada di Kabupaten Sukabumi semuanya relatif stabil. Insya Allah untuk Kabupaten Sukabumi aman,” pungkasnya.


editor : Hasna Fatimah Zahra

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *