BERITAUSUKABUMI.COM-Setelah perintah terhadap larangan perang sarung. Kapolres Sukabumi AKBP Maruly Pardede kini secara tegas meminta selama pelaksanaan bulan suci Ramadhan tidak ada letupan atau ledakan petasan diwilayah hukum Polres Sukabumi.
Menurut Maruly Pardede, keberadaan petasan merupakan barang berbahaya dan tentunya akan menggangu ketertiban umum serta ke khusyuan warga masyarakat yang sedang melaksanakan ibadah puasa.
“Saya sudah memerintahkan Kasat Reskrim dan Kapolsek Jajaran untuk merazia petasan dan menindak para pelakunya,” tegasnya Jumat (31/03/2023).
Maruly Pardede menyebut, penyalaan petasan dapat memicu terjadinya gangguan keamanan seperti tawuran antar kampung dan juga sangat membahayakan keselamatan baik yang menyalakan petasan maupun orang lain.
“Saya juga akan mengkoordinasikan dengan Pemda Kabupaten Sukabumi, untuk dapat mengeluarkan semacam larangannya menyalakan petasan,” ujar mantan Kasubdit 3 Direskrimsus Polda Jabar itu.
LIHAT JUGA :
- Saling Tantang di Facebook, Dua Kelompok Remaja Cikakak Sukabumi Perang Sarung
- Bareng Kapolres MUI Kabupaten Sukabumi Musnahkan Barang Bukti Hasil Operasi Pekat
Selain fokus dalam menindak peredaran petasan, Maruly juga menyatakan pihaknya saat ini gencar melaksanakan kegiatan patroli yang ditingkatkan atau KRYD diseluruh wilayah hukum Polres Sukabumi.
“Sasaran patroli guna mencegah terjadinya tawuran, balap liar dan perang sarung yang sering terjadi pada menjelang buka, selepas shalat Tarawih bahkan menjelang sahur,” paparnya lagi.
Pada kesempatan yang sama Maruly menyatakan, pihaknya akan juga melakukan pengawasan terhadap kemungkinan adanya peredaran makanan kadaluwarsa, ketersediaan stok BBM dan bahan pokok penting (Bapokting) guna memenuhi kebutuhan masyarakat selama bulan Ramadhan dan menjelang hari raya idul Fitri nanti.
“Dalam pelaksanaan pengawasan dilapangan kita akan berkolaborasi dengan instansi terkait serta lebih mengefektifkan peran satgas pangan,” tutup Kapolres yang dikenal dengan program AA DEDE CURHAT DONG itu.
sumber : Humas Polres Sukabumi
editor : Hasna Fatimah Zahra