Rebutan Proyek Solar, Buka Bersama di Cikembar Ricuh

Ilustrasi keributan. (foto : titiknol.id)

BERITAUSUKABUMI.com-Harusnya khidmat penuh kegembiraan, buka bersama di kantor Desa Sukamulya, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Sabtu, 24 April 2021 justru berakhir memalukan.

Memalukan lantaran di buka bersama Ramadhan 1442 Hijriyah hari ke 14 itu malah diisi adu mulut, saling dorong, lempar kursi hingga kaca jendela di kantor desa tersebut retak.

Penyebab keributan itu tidak lain dipicu adanya rebutan pembagian jatah pengiriman BBM solar. Di mana oleh sebagian warga, pengiriman jatah solar ke salah satu perusahaan di daerah itu dinilai tidak adil.

Bacaan Lainnya

“Tuntutan kami hanya ingin keadilan. Simpel sebetulnya, kami minta proyek pengiriman solar itu dibagi dua dengan lingkungan kami. Tapi ternyata sudah dimediasi sama kepala desa. Di desa setuju dibagi dua, tetapi yang warga masyarakat ditiadakan lagi,” kata Ade Rosidin warga yang protes seperti dilansir dari sukabumiupdate.com.

“Ada pekerjaan, tolonglah dibagi. Karena kami juga warga masyarakat ketika ada perusahaan di sini harus menikmati, jangan dampaknya aja,”kata Ade Rosidin lagi.

Kepala Desa Sukamulya, Dudun Ibrahim menjelaskan, warga yang menanyakan jatah pengiriman solar hingga berujung keributan saat acara buka bersama sama sekali tidak diundang. Pihaknya hanya mengundang 100 orang.

“Dia (Ade Rosidin) tidak diundang. Dia membicarakan tentang solar, tentang pembangunan. Kan bukan ranahnya saat buka bersama. Bukan waktunya tanya jawab di situ. Maka saya bilang ada nanti lagi, ada besok lusa, silahkan kita terbuka di situ. Tapi dia ngotot terus, mantan kades yang dulu itu,” ujarnya.

Dudun berharap jika memang ada warga yang ingin menyampaikan aspirasi, bisa disampaikan dengan baik dengan suasana kondusif.

“Harapan saya ingin kondusif. Jangan ada oknum, jangan ada yang menumpangi. Ini negara hukum, tidak bisa seenaknya. Nanti saya akan bicarakan dengan kapolsek, dengan Babinmas, Babinsa,” imbuhnya.

Informasi yang dihimpun, puluhan warga yang datang ke kantor Desa Sukamulya berasal dari Kampung Ciangsana 1, Ciangsana 2, Cimenteng dan Cijulang. Warga di empat lokasi itu yang memprotes proyek pengiriman solar ke kawasan industri.

“Tiba-tiba ada kesepakatan lagi. Yang menggiring anaknya kepala desa. Kan ada indikasi di situ, ada tanda tanya. Kok anaknya aja yang bisa usaha di sana? Masyarakat tidak diakomodir. Itu aja sih,” kata Ade Rosidin yang diketahui mantan Kepala Desa Sukamulya.


Editor : Rikat Elang Perkasa

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *