Buruh Sebut Tukang Nge-Prank, Marwan Hamami : Rek Naon Nge-Prank Cape-cape

Demo buruh SPSI Sukabumi
Bupati Marwan Hamami diatas mobil komando saat unjuk rasa buruh SPSI Kab.Sukabumi

BERITAUSUKABUMI.COM-Bupati Sukabumi Marwan Hamami diteriaki tukang nge-prank seperti Yana Supriatna pria asal Sumedang yang beberapa waktu lalu sempat membuat heboh lantaran dikabarkan menghilang tapi faktanya tidak oleh salah satu peserta aksi buruh dari Serikat Pekerja Seluruh Indonesia atau SPSI Kabupaten Sukabumi.

Kejadian itu terjadi ketika Marwan Hamami menjelaskan dan menjawab tuntutan buruh soal proses rekomendasi dan penetapan UMK 2022 Kabupaten Sukabumi, di Jalur Lingkar Selatan Cibolang Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi, Jumat 3 Desember 2021.

“Pak Bupati dan Kang Yana tukang nge-prank,”teriak salah satu peserta aksi yang kemudian ditimpali tepuk tangan ribuan peserta aksi buruh SPSI lainnya.

Bacaan Lainnya
Marwan Hamami diatas mobil komando peserta aksi buruh SPSI Kab.Sukabumi
Marwan Hamami diatas mobil komando peserta aksi buruh SPSI Kab.Sukabumi

Marwan Hamami yang tengah berbicara menjelaskan tuntutan buruh dan mendengar teriakan itu sontak direspon Marwan Hamami.”Jadi benar tadi bupati nge-prank yah,”Marwan Hamami. Demi Alloh saya tidak pernah mengkhianati amanat kepada saya, rek naon (buat apa-red) nge-prank cape-cape,”timpal Marwan Hamami menanggapi sebutan tukang prank terhadap dirinya dari buruh.

Menurut Marwan Hamami, buat apa dirinya cape-cape nge-prank dalam proses rekomendasi UMK 2022 Kabupaten Sukabumi, sebab masih banyak pekerjaan yang harus dikerjakannya, salah satunya bagaimana meningkatkan ekonomi Kabupaten Sukabumi harus bisa bermanfaat bagi masyarakat.

“Nah untuk itulah salah satu yang bisa kita lakukan hari ini di luar ketentuan yang sudah ditetapkan pemerintah pusat, saya tidak bisa banyak berbuat karena bupati kepanjangan tangan pemerintah pusat tidak bisa mememutuskan kenaikan UMK dengan sendirinya,”ujar Marwan Hamami.

Dalam aksi yang dihadiri kurang lebih 10 ribu massa buruh dan dikawal ratusan personil Polres Sukabumi Kota dan Polres Sukabumi tersebut, buruh yang tergabung di SPSI menolak penetapan UMK 2022 oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil Nomor : 561/Kep. 732-Kesra/2021 tentang upah Minimum Kabupaten/Kota di Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2022.

Massa buruh juga mendesak agar Bupati Marwan Hamami memperjuangkan proses kenaikan UMK 2022 Kabupaten Sukabumi. Karena kebijakan kenaikan UMK 2022 ada di pemerintah pusat dan selaku bupati tidak memiliki kebijakan menaikan UMK 2022, maka dalam kesempatan itu Marwan Hamami dihadapan ribuan buruh memberi solusi dengan menandatangani Surat Ederan Nomor: 561/7961-Disnakertrans/2021 yang berisi tentang Penerapan Struktur Skala Upah 1 sampai 4 persen dari besaran upah yang berlaku saat ini.


editor : Irwan Kurniawan

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *