Kata GMNI Sukabumi Raya Soal Pembangunan di Kota Sukabumi

pembangunan di kota sukabumi
Aktivis GMNI Sukabumi Raya saat menyampaikan aspirasi di depan Balai Kota Sukabumi

BERITAUSUKABUMI.COM-DPC Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Sukabumi Raya menyoroti sejumlah pembangunan di Kota Sukabumi yang bersumber dari APBD Provinsi Jawa Barat.

Semisal, progress pembangunan flypass Cibeureum jalur lingkar selatan Kota Sukabumi sampai saat ini belum kunjung rampung. Padahal, saat melakukan ground breaking pembangunan flyopass lingkar selatan pada Rabu 21 Agustus 2019 lalu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menandaskan Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan terus mempercepat pembangunan jalan dan flypass di Jawa Barat.

“Hari ini pembangunan flypass tersebut masuk dalam perpanjangan addendum ke 3 selama 50 hari dimulai per tgl 1 januari 2022. Jangan sampai pembangunan tersebut masih mangkrak selama masa addendum tersebut dan terulang kembali masalah-masalah seperti sebelumnya dalam pembangunan flypass tersebut,”kata Isra Cahaya Gemilang Wakabid Polhukam DPC GMNI Sukabumi Raya kepada BERITAUSUKABUMI.COM, Kamis 6 Januari 2022.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA

Selain mangkrak, persoalan lain dari pembangunan flypass ungkap Isra juga sempat menguak. Dari mulai permasalahan dengan masyarakat setempat, utang piutang, sampai upah karyawan yang belum dibayar walaupun permasalahan tersebut kini berangsur sudah diselesaikan.

“Terkait pengembang sebelumnya yang diputus kontrak menjadi gambaran bahwa pembangunan fly over tersebut mengalami mall administrasi dan manajemen yang buruk baik dalam hal teknis maupun non teknis,”ungkapnya.

Menurut Isra pembagunan flypass Cibeureum lingkar selatan yang menjadi segmen 3 pembangunan yang menghubungan akses jalan Baros Kota Sukabumi sampai dengan wilayah kecamatan sukaraja Kabupaten Sukabumi sepanjang 4,40km, menjadi sebuah titik terang perekonomian masyarakat Kota Sukabumi hingga Kabupaten Sukabumi.

“Namun, jika pembangunan tersebut ada pada titik masalah seperti yang sebelumnya terjadi, bukannya menimbulkan kemaslahatan bagi masyarakat, justru malah berdampak buruk dan merugikan masyarakat terkhusus masyarakat setempat daerah pembangungan tersebut. Oleh karena itu, kami GMNI Sukabumi Raya akan terus mengawal pembangunan yang ada di Sukabumi sampai tuntas dan dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya,”tuturnya.

Dalam catatan Isra, berjalannya pembangunan di Kota Sukabumi yang menjadi Pembangunan Strategis Nasional, tentu saja pembangunannya tidak hanya masuk dalam lingkup anggaran pemerintah Kota Sukabumi, namun ada anggaran provinsi yang masuk ke Kota Sukabumi.

“Dalam segi pembangunan beberapa fasilitas, kita ketahui ada beberapa pembangunan di Kota Sukabumi yang berasal dari anggaran provinsi. Seperti Alun-alun terintegrasi, Lapang Merdeka, pedestrian Ahmad Yani, pasar dan terminal Lembursitu dan flypass Cibeureum lingkar selatan,”ujar Isra.

Hanya pembangunan di Kota Sukabumi yang berasal dari anggaran provinsi itu selalu mengalami masalah, dari pembangunan yang tidak sesuai rencana waktunya sampai permasalahan teknis maupun non teknis.

“Masalah ini jelas mengisyaratkan bahwa keadaan ekonomi maupun politik daerah Kota Sukabumi tidak ada dalam kondisi yang baik, di mana pembangunan tidak sepenuhnya berorientasi pada sebuah kesejahteraan masyarakat dalam aspek ekonomi sebagai penerima manfaat,”tandas Isra.


Editor : Irwan Kurniawan

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *