Jalan Tol Parungkuda KM 64 Amblas, Pengelola Jalan Tol Bocimi Larang Wartawan Masuk ke Lokasi Titik Longsor

Kondisi ruas jalan tol Parungkuda KM 64 yang amblas/foto:tangkapanlayar

BERITAUSUKABUMI.COM-Dengan alasan takut ada informasi simpang siur, pihak pengelola Jalan Tol Bocimi melarang jurnalis yang hendak masuk mengambil gambar ke titik lokasi amblasnya jalan Tol Parungkuda KM 64 arah Jakarta Sukabumi.

Sontak larangan peliputan ke titik lokasi amblasnya jalan tol Parungkuda KM 64 menuai rasa kecewa. Salah seorang jurnalis TV One Rizki Gustana mengaku sangat kecewa dengan larangan tersebut.

Sejumlah wartawan kecewa atas perlakuan pengelola Jalan Tol Bocimi yang tidak memperbolehkan jurnalis masuk meliput di titik lokasi amblasnya jalan Tol Bocimi.

Bacaan Lainnya

“Kami tidak diperkenankan masuk untuk mengambil gambar. Kami dihadang Satpam di pintu exit tol Parungkuda, dengan alasan larangan ini perintah dari pimpinan,”kata Rizki Gustana, Kamis (4/4/2024).

Kiki sangat menyayangkan pelarangan tersebut karena jalan tol sudah jadi milik publik. Terlebih, tegas Kiki publik berhak mengetahui secara utuh informasi amblasnya Jalan Tol Parungkuda KM 64.

“Harus bisa disampaikan khususnya bagi pengguna jalan yang mau melalui Tol Bocimi ini, sehingga masyarakat tahu informasinya,”ucap Kiki.

“Harusnya pengelola bisa lebih komunikatif ya, memberikan informasi yang sejelas-jelasnya. Publik harus mengetahui secara gamblang, karena dari informasi teman-teman media lah publik bisa tahu kondisi sebenarnya, apalagi sekarang sudah ditetapkan sebagai jalur mudik,”lanjut Kiki.

Bantah Amblasnya Jalan Karena Struktur Jalan Kurang Baik

Endang Juani, selaku Staf Operasional Trans Jabar Tol salah satu perwakilan dari Tol Bocimi kepada sejumlah wartawan yang berhasil meminta keterangan menyebutkan, alasan larangan peliputan langsung ke titik lokasi longsor karena dikhawatirkan terjadi informasi simpang siur.

“Karena awalnya kita belum tahu tapi di media sosial sudah masuk. Jadi kita jaga-jaga, mengantisipasi dari sisi berita. Takutnya nanti ada berita lain-lain,” kata Endang Juani, selaku Staf Operasional Trans Jabar Tol.

Ia membantah jika amblasnya jalan tol Parungkuda KM 64 disebabkan oleh kondisi struktur jalan yang kurang baik,

“Sudah kita analisa, kalau untuk struktur sudah maksimal, tapi karena curah hujan tinggi sehingga mengikis di situ,”bantahnya.


editor : Irwan Kurniawan

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *