BERITAUSUKABUMI.COM-Di aplikasi perpesanan whatapps group beredar video dua orang pelajar seusia sekolah Sekolah Menengah Pertama atau SMP tergeletak bersimbah darah karena terluka pada bagian kepala.
Belum diketahui secara pasti, kapan waktu, lokasi kejadian, asal sekolah dan penyebab dua pelajar berseragam batik biru sampai bersimbah darah. Hanya dari informasi yang beredar, lokasi kejadian tersebut terjadi di Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi.
Namun saat dikonfirmasi wartawan, pihak Sekolah SMPN II Nagrak, dari informasi yang beredar yang disebut-sebut siswa didiknya merupakan korban seperti di video tersebut, membantah jika dua pelajar bersimbah darah itu merupakan anak didiknya. Dan menegaskan kendati ada kesamaan dalam warna batik, pihak SMPN II Nagrak memastikan dua pelajar dalam video itu bukan peserta didiknya.
“Dua pelajar yang terluka itu bukan berasal dari sekolah atau siswa kami. Kami sudah berupaya dengan menyebarkan di grup sekolah bahwa dalam video tersebut bukan siswa SMPN II Nagrak. Kami pun beberapa kali dapat telepon dari dinas dan sudah melaporkan bahwa dalam video viral tersebut hoax,”tandasnya seperti disalin dari Jurnal Sukabumi.
Hal yang sama diungkapkan Kapolsek Nagrak, AKP Deden Sulaeman, dari video yang telah beredar itu sementara dipastikan bukan berasal dari wilayah Kecamatan Nagrak.
Keterangan ini tegas Deden berdasarkan hasil koordinasi bersama Ketua PGRI Kecamatan Nagrak, kemudian mendatangi sejumlah sekolah untuk croscek langsung dengan mengkonfirmasi apakah seragam batik sekolah yang dikenakan dua pelajar tersebut ada di Kecamatan Nagrak.
“Hasil dari keterangan beberapa sekolah, mereka mengatakan tidak ada siswa mereka yang terluka bersimbah darah di bagian kepala yang seperti dalam video yang beredar,”tukasnya.
editor : Irwan Kurniawan