BERITAUSUKABUMI.COM-Sebelum mengalami gangguan kejiwaan, Kadarisman (31 tahun) pria yang sempat ditetapkan jadi tersangka penculikan anak oleh Polsek Cisaat Polres Sukabumi, pernah bekerja menjadi seorang security atau satuan pengamanan (satpam) di kantor cabang Telkom yang ada di daerah Cikembar Kabupaten Sukabumi.
“Memeh geuring, pernah jadi satpam di kantor telkom nu aya di Cikembar (Sebelum sakit, pernah jadi satpam di kantor yang ada di Cikembar),”cerita orangtua Kadarisman, Jamal (61 tahun) kepada BERITAUSUKABUMI.COM di Mapolsek Cisaat Polres Sukabumi Kota, Senin (5/6/2023).
Seperti umumnya seorang kepala keluarga, saat masih dalam keadaan kejiwaan normal, Kadarisman ungkap Jamal cukup perhatian dan begitu bertanggung jawab terhadap istri dan anak-anaknya.
LIHAT JUGA : Sejumlah Warga yang Main Hakim Sendiri Terhadap Terduga Pelaku Penculikan Anak di Cisaat Tak Akan Dipolisikan
Menurut Jamal, dari pernikahan pertamanya Kadarisman memiliki tiga orang anak. Kadarisman mulai terganggu kejiwaanya tatkala istrinya meninggal dunia karena sakit. Kadarisman sendiri lanjut Jamal, adalah anak kelimanya dari sembilan bersaudara.
Usai pernikahannya berakhir karena ditinggal pergi selamanya oleh sang istri, dua orang anak Kadarisman diasuh oleh mertuanya di Kalapanunggal dan satu orang anaknya oleh Kadarisman dan keluarganya.
“Taun 2021 nalika istri maot ku lantaran geuring, kajiwaan na mulai ka ganggu (Tahun 2021 ketika istrinya meninggal dunia karena sakit, kejiwaannya mulai terganggu),”kata Jamal.
LIHAT JUGA : Terduga Pelaku Penculikan Anak di Cisaat Sukabumi Pernah Alami Gangguan Jiwa
Upaya pengobatan baik secara medis maupun non medis sudah dilakukan pihak keluarga. Namun di sepanjang Tahun 2021 sampai Tahun 2023 ini, penyakit kejiwaan yang dialami Kadarisman tidak sepenuhnya sembuh total.
Dan puncak penyakit kejiwaan Kadarisman kambuh saat ia menggendong seorang anak di daerah Cibatu Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi pada 31 Mei 2023 lalu.
Di mana, saat melakukan aksinya Kadarisman berhalunisasi jika anak yang ia gendong dan sempat ia bawa seperti anaknya sendiri, hingga mengakibatkan ia diteriaki penculik anak sampai mendapat perlakuan kekerasan fisik bersama teman perempuannya yang disebut-sebut merupakan calon istri keduanya.
“Nya biasana mun panyakitna kambuh paling sok amek-ameukan, ngalamun sorangan, ngaduruk baju, tapi ayeuna mah jadi kiyeu disangka nyulik budak (Yah biasanya kalau penyakitnya kambuh paling suka marah-marah, melamun sendiri, membakar baju, tapi sekarang di sangka culik anak,”ucap Jamal.
Meski sempat emosi dan menyesalkan, Jamal dan keluarganya memaklumi dengan kejadian tindakan main hakim sendiri oleh sejumlah warga terhadap anaknya itu.
“Tos resiko meren, kembae lah ngamaklum mudah-mudahan jadi kiparat dosa (Sudah resiko, biarkanlah memaklumi mudah-mudahan jadi penghapus dosa),”kata Jamal.
Pernikahan Kadarisman dan Calon Istri Keduanya Tertunda
Sedianya, adarisman dan teman perempuannya yang ikut mendapat kekerasan fisik saat peristiwa itu akan melangsungkan pernikahan di Bulan Juni 2023 ini.
Akan tetapi, akibat peristiwa nahan ini, Kadarisman terpaksa harus menunda pernikahan keduanya bersama perempuan yang diketahui berasal dari Kecamatan Surade Kabupaten Sukabumi.”Dituna hela, rencana namah Juni ayeuna nikah na teh,(Ditunda dulu, rencananya Juni nikahnya),”terang Jamal.
Pernikahan Kadarisman dan calon istrinya ditunda hingga menunggu kesembuhan total Kadarisman yang saat ini sudah dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Bogor.
“Nungguan sehat normal deui we, kitu ge mun aya jodona(Nunggu sehat normal lagi, itu juga kalau ada jodohnya),”tandasnya.
Editor : Irwan Kurniawan