BERITAUSUKABUMI.COM-Keputusan Andri Saepul Yaman (32 tahun) untuk menggeluti kerajinan lampu dari bambu mulai membuahkan hasil. Kini, pria yang dipanggil Ule di kampungnya ini mulai mendapatkan pesanan dari luar daerah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Meski belum banyak, namun Ule mengaku sangat senang karyanya bisa diterima para pembeli.
Di temui di rumahnya di Kampung Cikadaka RT 02 RW 07, Desa Sukasirna, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi beberapa waktu lalu. Di teras depan rumah berpagar bambu, Ule yang saat itu ditemani Ketua Karang Taruna Desa menyambut kami dengan senyumnya yang ramah.
“Mangga caralik, hatur nuhun tos sumping (silahkan duduk, terima kasih sudah berkunjung),” ucapnya sambil menggeser beberapa peralatan kerjanya yang berserakan di lantai.
Berkaos warna biru dongker, dengan lengan warna putih dan celana pendek biru, Ule keluar masuk rumahnya untuk menyuguhkan minuman dan makanan kecil. Ia pun kemudian memilih duduk di dekat pintu yang berdekatan dengan beberapa kerajinan yang sepertinya sudah disiapkan untuk ditunjukan ke kami. “Silahkan diminum kopinya?,” kata Ule membuka obrolan.
Sambil menikmati secangkir kopi hitam hangat dan sesekali melanjutkan pekerjaannya, Ule mulai bercerita perjalanannya mengeluti kerajinan bambu. Ule menuturkan, kegiatannya tersebut dimulai dua tahun lalu, waktu itu, dirinya sedang tidak punya pekerjaan dan ingin membuat kerajinan untuk sekedar mengisi waktu nganggurnya. “Kebetulan ada bambu sisa yang tidak terpakai,” ujar Ule.
LIHAT JUGA
- Penggerak Lokal Patriot Desa Fasilitasi Pemasaran Sangkar Burung Desa Langensari Sukabumi
- Berkah Ekonomi Kunjungan Mahasiswa UPI Ke Desa Wisata Hanjeli
Dengan berbekal keinginannya membuat kerajinan dan ketersediaan bahan bambu di kebun sendiri, Ule mulai menggeluti kerajinan bambu, model pertama yang ia buat adalah lampu tempel. Karena keterbatasan informasi, Ule mengaku tidak punya kerajinan sejenis yang dijadikannya referensi, karyanya merupakan murni imajinasi pikirannya mengenai lampu dari bahan bambu.
Ule tak sendiri, di tengah perjalanan, ada dua pemuda lain yang memiliki kemampuan sama serta belasan pemuda lainnya yang bergabung membantunya jika orderan kerajinan bambunya sedang banyak. Masing-masing pemuda sudah memiliki tugas sendiri, dari yang membuat model sampai yang hanya membantu menghaluskan.
Lewat tangan-tangan kreatif para pemuda ini, bambu yang diperoleh dari kebun mereka sendiri meski dengan alat seadanya berupa bor, dril dan pisau mampu menyulap bambu menjadi lampu hias, kaligrafi dan jam dinding.
Modelnya pun kemudian berkembang, dari yang sederhana berupa lampu tempel hingga lampu hiasan duduk. Beberapa kerajinan terbaiknya dititipkan Ule di galeri Kantor Desa Sukasirna sebagai promosi. “Kalau ke kantor desa pasti banyak tamu, jadi dipromosikan juga sama Karang Taruna dan Pemerintah Desa Sukasirna,” kata Ule
Kini tidak hanya kerajinan dari bahan bambu berbagai model yang mampu dibuat Ule dan kawan-kawannya, kerajinan tangannya sudah berkembang dari bahan pipa paralon dan fiber berupa kaligrafi. “Ini yang berbahan paralon, berbahan fiber, ini yang masih berbahan bambu,” ucap Ule sambil menunjukan kerajinan-kerajinan yang ada di dekatnya.
Menurut Ule, meski pemasarannya baru dari mulut ke mulut dibantu akun jualan di media sosial, kerajinannya sudah pernah dipesan oleh orang Kalimantan.
“Yang terdekat yang dari daerah sini (desa), kemudian Bogor, Tangerang dan karyawan pabrik di sekitar Cibadak,” ucapnya.
Namun saat ini, kata Ule, kerajinannya masih membutuhkan banyak dukungan agar terus berkembang pemasarannya, diantaranya pemasaran secara online dan dukungan peralatan yang lebih modern. “Beberapa hari yang lalu juga ada yang datang dari BUMN, mau membantu memasarkan secara onine,” imbuhnya.
Menutup ceritanya, Ule menyampaikan mimpinya yang tidak hanya ingin bergelut di kerajinan bambu. Ia dan rekan-rekannya bercita-cita menjadikan kampung Cikadaka sebagai kampung kreatif berciri khas bambu, yang bisa menyerap banyak tenaga kerja dan dikunjungai banyak orang dari luar desanya.
Cita-cita ini gayung bersambut dengan rencana Karang Taruna yang selama ini mendampingi produk kerajinan bambu Ule, yang ingin memiliki produk unggulan Desa Sukasirna melalui kampung Kreatif. “Iya, mudah-mudahan bisa terwujud,” kata Ketua Karang Taruna Desa Sukasirna Asep.
Asep pun berharap banyak pihak yang bisa terlibat untuk mewujudkan cita-cita tersebut. “Perlu dukungan banyak pihak, makanya, terima kasih Patriot Desa mau membantu memfasilitasi,” tandasnya.
penulis : Koko Muhamad (Kontributor)