Masuk 10 Besar Kota Toleran se-Indonesia, Wagub Jabar Apresiasi untuk Kota Sukabumi

Kota Sukabumi Kota Toleran
Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum/foto:dokpim

BERITAUSUKABUMI.COM-Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum mengapresiasi Kota Sukabumi sebagai satu-satu nya kota di Jawa Barat yang meraih penghargaan dan masuk dalam 10 Kota Toleran se-Indonesia versi Setara Institute.

“Tentu saja kami dari pemerintah Provinsi Jawa Barat merasa sangat bangga serta mengapresiasi kinerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi dalam menjaga kerukunan antar umat beragama,”ungkap Uu Ruzhanul Ulum saat bersilaturahmi dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Sukabumi, Jumat 26 Agustus 2022.

Prestasi masuk 10 besar kota Toleran se-Indonesia yang diraih Kota Sukabumi kata Uu setidaknya bisa menjawab tudingan sejumlah pihak tertentu yang menilai masyarakat Jawa Barat tidak toleran dalam masalah beragama.”Masyarakat Jawa Barat seringkali dianggap tidak toleran, dan alhamdulilah Kota Sukabumi menjawab dengan masuk dalam 10 Kota se-Indonesia dengan skor toleransi tertinggi,”terangnya.

Bacaan Lainnya

LIHAT JUGA 

Seleb Tik Tok, Ardi Rungkad Bikin Konten, Sentil Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum

Momen Wagub Jabar Kang Uu saat Sandiaga Uno Sambutan

Dalam laporan Setara Institute menyebutkan terdapat 10 kota di Indonesia dengan skor toleransi tertinggi dan Kota Sukabumi salah satu diantaranya dengan skor tertinggi yakni 5.546. Setara Institute melakukan penilaian berdasarkan penelitian persoalan toleransi di berbagai kota dan kabupaten yang terfokuskan pada keberagaman di masing-masing daerah tepatnya di 94 Kota/ Kabupaten yang diriset.

Setara menetapkan empat variabel dengan delapan indikator. Misalnya, variabel regulasi pemerintah kota memiliki indikator yakni, RPJMD dan produk hukum pendukung lainnya. Variabel kedua adalah tindakan pemerintah indikatornya terdiri dari pernyataan pejabat kunci dan selanjutnya regulasi sosial dengan indikator peristiwa intoleransi serta dinamika masyarakat sipil dan terakhir, variabel demografi agama mencakup indikator heteregonitas keagamaan penduduk dan inklusi sosial keagamaan.

Dalam rilis resmi Setara Institute mengungkap sejumlah atribut yang harus dimiliki Kota Toleran. Diantara Kota Toleran itu harus memiliki rencana dan kebijakan pembangunan yang kondusif bagi praktik dan promosi toleransi.

Tindakan pejabat di kota tersebut juga harus kondusif bagi praktik tolerasi. Kota Toleran memiliki tingkat pelanggaran kebebasan beragama atau berkeyakinan yang rendah atau tidak ada sama sekali dan Kota Toleran harus menunjukkan upaya yang cukup dalam tata kelola keberagaman identitas warganya.


editor : Irwan Kurniawan

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *