BERITAUSUKABUMI.COM-Saksi mata Muhammad Noval Isnaini yang juga anak kedua dari almarhumah Heni Handayani, Kepala Sekolah (Kepsek) SDN Cimanggu Kecamatan Bojonggenteng Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, yang jadi korban tewas ledakan tabung gas Compressed Natural Gas atau CNG mengungkapkan peristiwa tragis yang merenggut nyawa ibu kandungnya tersebut.
Menurut Noval ketika ledakan tabung gas Compressed Natural itu terjadi, kondisi lalu lintas sedang macet panjang.
“Pada saat itu ada tiga orang di dalam mobil yang saya kendarai, yaitu saya, istri saya dan ibu saya. Ibu saya berada di kursi depan sedangkan istri saya di kursi belakang kursi. Posisi mobil saya kedua setelah mobil Vitara,”ungkap Noval kepada sejumlah wartawan, Selasa (28/11/2023).
Ketika ledakan, Noval mengaku belum mengetahui jika ibunya terkena pecahan akibat ledakan tersebut.”Saya belum mendapat laporan karena saya langsung evakuasi ibu dan istri saya. Tapi berdasarkan video yang saya lihat ibu saya kena lukanya tembus dari depan ke belakang, jadi saya yakin barang yang masih yang mengenai ibu masih ada di mobil,”beber Noval.
- BACA JUGA : Rekaman CCTV Mobil Avanza Hitam Diduga Mobil yang Ditumpangi Kepsek SDN Cimuncang Korban Ledakan Gas CNG
Saat mendengar ledakan tabung gas yang cukup keras, Noval menarik tuas rem tangan karena macet.”Saya lihat semua kabur berlari, dan saya lihat ada gas yang bocor, sehingga saya langsung otomatis selamatkan dulu yang masih sadar istri saya kemudian ibu. Saya lihat ada yang jatuh, karena pecah bagian depan bagian penumpang kacanya,”tuturnya.
Noval mengatakan luka yang dialami oleh ibunya ada di bagian depan kiri tembus ke belakang dan bagian tangan kiri patah.
Selaku pihak yang jadi korban Noval menuntut pihak perusahaan tabung gas CNG bertanggung jawab. Menurut Noval kejadian ini bukan akibat faktor alam melainkan kelalaian dan kesalahan manusia.
“Saya harap untuk kedepannya diselidiki sampai tuntas, diinvestigasi bagaimana itu proses bisa sampai kecelakaan. Dan harus ada itikad baik pihak perusahaan karena sampai saat ini saya belum ada kabar dari mereka,”tandasnya.
Selain korban Heni Handayani, sedikitnya ada delapan korban lain ledakan Tabung Gas CNG tersebut. Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) Satlantas Polres Sukabumi, berikut identitas dua korban tewas dan 7 korban luka akibat meledaknya tabung gas Compressed Natural Gas (CNG) di Jalan Lodaya Karangtengah Cibadak Kabupaten Sukabumi :
1. Heni Handayani (66), Kepala SDN Cimuncang Bojonggenteng, warga Kampung Bojonggenteng RT 002/001, Desa Berekah, Kecamatan Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi. (Meninggal Dunia).
2. Ouh Abdullah, warga Kampung Babakan RT 003/002 Desa Bojonglongok Kecamatan Parakansalak (meninggal dunia, setelah koma 1 jam).
3. M Noval Isnaeni (38), warga Kampung Bojonggenteng RT 002/001, Desa Berekah, Kecamatan Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi, penumpang mobil Avanza hitam nopol F 1283 QZ (luka ringan).
4. Sophia Wulansari (22), warga Kampung Bojong genteng RT 002/001 Desa Berekah, Kecamatan Bojonggenteng, Sukabumi, penumpang Avanza warna hitam F1283 QZ (kondisi luka ringan).
5. Deni (42), warga Kampung Cipayung Datar RT 002/003, Desa Bojongwaru, Kec Bojonggede, Bogor penumpang mobil Grand Vitara warna biru B 1981 DJ (luka ringan). Baca Juga Relawan Ganjartivity Gelar Edukasi Penanaman Anggur untuk Bantu Ekonomi Warga di Sukabumi
6. Ahmad Ali (38), warga Kampung Cipayung Datar, RT 002/003, Desa Bojongwaru, Kecamatan Bojongwaru, Bogor, penumpang mobil Grand Vitara warna biru B 1981 DJ (luka ringan)
7. Ia Irmawati (27), warga Kampung Cigandasuta RT 002/003, Desa Salamnunggal, Kecamatan, Kabupaten Cianjur. Korban merupakan karyawan PT Daehan (luka ringan).
8. Imansah (27), Kampung Salabaya Tengah RT 012/006, Desa Sawah Kulon, Kecamatan Pasawahan, Kambupaten Purwakarta (luka ringan).
9. Endih (45), warga Kampung Cicangkore RT 004/004 Desa Cisarua, Kecamatan Nagrak, Sukabumi (luka berat).
editor : Irwan Kurniawan