BERITAUSUKABUMI.COM-Salah seorang korban tewas pada ledakan tabung gas Compressed Natural Gas atau CNG diketahui bernama Heni Handayani (56 tahun), seorang Kepala Sekolah (Kepsek) SDN Cimuncang Kecamatan Bojonggenteng Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Dari informasi yang dihimpun, Heni merupakan warga Kampung Bojonggenteng RT 02/01, Desa Berekah, Kecamatan Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi.
Korban Heni Handayani saat ledakan tabung gas Compressed Natural Gas terjadi, Heni berada di mobil Toyota Avanza berwarna hitam, dengan nomor polisi F 1283 QZ.
Dari rekaman CCTV yang diterima BERITAUSUKABUMI.COM, Mobil Avanza warna hitam tersebut terpantau melintas di lokasi kejadian atau tepatnya di Jalan Lodaya Karangtengah Cibadak Kabupaten Sukabumi.
BACA JUGA : Ini Hasil Pemeriksaan Sementara Meledaknya Tabung Gas CNG di Cibadak Sukabumi
Diduga kuat mobil Avanza tersebut merupakan mobil yang ditumpangi Heni Handayani. Meski begitu belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian apakah mobil Avanza itu mobil yang ditumpangi Heni atau bukan.
Dalam peristiwa ledakan Compressed Natural Gas itu, Heni sendiri meninggal dunia setelah mengalami luka pada bagian perut dan kaki.
Saat kejadian Heni berada di kursi jok depan samping anak kandungnya yang mengendarai mobil Avanza dan menantunya yang tengah hamil. Ketiganya saat kejadian akan menuju ke arah Sukabumi tepatnya ke daerah Gunung Walat Kecamatan Cibadak.
Heni di Mata Teman Sejawat
Di mata kerabat dan rekan sejawatnya, Heni Handayani merupakan pribadi baik hati, ramah dan aktif di organisasi khususnya organisasi PGRI.
“Orangnya baik, ramah, periang dan aktif di organisasi PGRI maupun di K3S,”kata teman sejawat korban, Nurbaeti, kepada wartawan, Selasa (28/11/2023).
Nurbaeti menyebut, komunikasi terakhirnya dengan korban saat di HUT PGRI hari Jumat-Sabtu lalu. Ia menyebut tidak ada tanda apapun, justru korban kelihatan sangat ceria.
BACA JUGA : Polisi Akan Datangkan Ahli Terkait Tabung Gas CNG yang Meledak di Cibadak Sukabumi
Teman sejawat korban lainnya yakni Yaman menyebut Heni adalah guru yang penuh tanggung jawab.”AlmarhumahDia adalah sosok yang punya dedikasi tanggung jawab dan punya perhatian kepada rekannya. Setelah menjadi kepala sekolah almarhum sering membantu rekan-rekannya baik di sekolahnya sendiri ataupun di lingkungan Kecamatan Bojonggenteng,”ungkapnya.(A.Nanan).
editor : Irwan Kurniawan