Ini Kata Ahli Kontruksi Terkait Robohnya Pos Menara Pantai Citepus Palabuhanratu

Pos menara pengawas Pantai Citepus yang ambruk/foto:suhendi

BERITAUSUKABUMI.COM-Selain faktor alam gelombang ombak tinggi yang akhir-akhir ini terus terjadi di perairan selatan Sukabumi, khususnya perairan Palabuhanratu. Robohnya pos menara pengawas wisatawan yang berenang di Pantai Citepus Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi, diduga kuat akibat perencenaan awal kontruksi pondasi pos menara yang dibangun Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi tersebut tidak sebanding dengan resiko ancaman faktor alam seperti hantaman ombak laut.

“Kalau pendapat saya sebaiknya dilihat lagi perencanaannya dahulu. Konstruksinya seperti apa, apakah pake pondasi dalam atau pondasi plat setempat biasa. Saya lihat ombaknya tinggi ya, pukulannya cukup besar sekali. Apakah ada breakwater (pemecah gelombangnya) di sekitar lokasi, atau breakwaternya sudah tergerus air,”kata Anggota Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jawa Barat, Ir. Budi Setiawan dihubungi BERITAUSUKABUMI.COM, Sabtu 14 Agustus 2021.

Artikel Terkait : Sudah Kali Kedua, Menara Pengawas Pantai Citepus Palabuhanratu Roboh

Bacaan Lainnya

Butuh penelitian lapangan untuk memastikan sesuai tidaknya bangunan pos menara yang roboh dengan perencanaan awal. Namun kata Budi, kalau diperhatikan dengan seksama dari video detik-detik ambruknya pos menara tersebut, Budi meragukan kontruksi pondasi pembesiannya.

“Saya perhatikan di video menara yang roboh, ini terlihat ada stek besi atau apa ya kurang jelas. Tapi saya ragu dengan pembesiannya yang kurang kuat,”terangnya.

Dijelaskan Budi, sebenarnya banyak konsep kontruksi pondasi di pinggir pantai agar tidak mudah roboh. Dan untuk kontruksi pondasi stek besi yang ideal untuk sebuah bangunan bertingkat itu galiannya harus menembus kedalaman sampai ke tanah asli atau tanah keras, apalagi bangunan di pinggir pantai yang strukturnya labil karena didominasi pasir.

“Kedalaman galian pondasi harus nembus tanah asli, apalagi bangunan di pinggir pantai, harus dalam mengali pondasinya, kalau tidak ya tidak akan kuat lama,”ungkap Ketua Umum Jeepsi 4X4 Community ini.

Budi menyarankan apabila pihak terkait berencana membangun kembali pos menara pengawas. Sebaiknya benar-benar mengacu pada perencanaan awal, tidak asal-asalan atau bisa membangun pos menara yang tidak permanen alias pos menara portable yang bisa dipindah dari tempat satu ke tempat lain.

“Keberadaan pos menara pengawasan sangat penting untuk mengawasi wisatawan yang berenang di pantai. Saya hanya menyarankan kalau mau dibangun kembali pos menaranya sebaiknya pos menara portable. Kalaupun yang mau permanen, ya harus memperhatikan kontruksi tanahnya, agar kejadian robohnya pos menara tidak terjadi lagi,”pungkasnya.


editor : Irwan Kurniawan

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *