Berawal dari Anak Lumpuh yang Sembuh Cerita Suku Baduy Mulai jadi Peserta JKN PBI

Masyarakat Baduy lebih memilih tradisi pengobatan tradisional menggunakan tumbuhan dibanding dengan pengobatan medis atau kedokteran. Namun, setelah ada salah satu warga Badui bernama Sardin (11 tahun) yang sembuh dari lumpuh karena berhasil dioperasi dengan biaya JKN PBI.
Rahmi Hidayati, pemerhati masyarakat Baduy dan Sardin yang sempat mengalami lumpuh total selama satu tahun sejak 2020 akhir hingga 2021 akhir./foto:rahmihidayati

BERITAUSUKABUMI.COM-Masyarakat Baduy lebih memilih tradisi pengobatan tradisional menggunakan tumbuhan dibanding dengan pengobatan medis atau kedokteran.

Namun, setelah ada salah satu warga Baduy bernama Sardin (11 tahun) yang sembuh dari lumpuh karena berhasil dioperasi dengan biaya Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Penerima Bantuan Iuran (PBI).

Rahmi Hidayati, seorang pemerhati masyarakat Baduy menceritakan bahwa Sardin mengalami lumpuh total selama satu tahun sejak 2020 akhir hingga 2021 akhir.

Bacaan Lainnya

Menurut Rahmi, Sardin mengalami kelumpuhan disebabkan karena terjatuh saat memikul kayu membantu orang tuanya.

“Saya foto Sardin yang terkulai lemas karena lumpuh, saya kirim foto itu ke pak Menkes saya bilang kita bisa bantu apa?. Kata pak Menkes pokoknya diurus sama pak dirjen nanti semua biaya kami tanggung,” ujar Rahmi seperti disalin BERITAUSUKABUMI.COM dari Kemkes.go.id, Selasa (13/6/2023).

LIHAT JUGA : 

Selanjutnya Sardin dibawa ke RSUP Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Pada saat proses administrasi, Rahmi diminta mendaftarkan Sardin sebagai peserta JKN PBI.

“Saya lapor ke pak Menkes kemudian beliau langsung urus dan menghubungi langsung BPJS Kesehatan Banten. Akhirnya dalam waktu 2 hari itu selesai BPJS nya,” ungkap Rahmi.

Setelah menjalani operasi dan perawatan selama 3,5 bulan, Sardin mulai bisa menggerakan kedua tangan dan kakinya.

Mendengar kabar tersebut, kakek Sardin yang merupakan Jaro atau pimpinan suku Baduy minta warganya didaftarkan sebagai peserta JKN PBI.

“Terus saya bilang ke pak Menkes bahwa warga Badui ingin daftar BPJS Kesehatan dan akhirnya diproses. Tapi ketika mau diproses mereka gak punya KTP. Terus saya lapor ke pak Menkes ternyata beliau koordinasi sama Mendagri agar warga Badui mendapatkan NIK,”ungkapnya.

Perekaman kependudukan pun dilakukan dengan melibatkan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Lebak.

Hasilnya, sebanyak 200 orang masyarakat Baduy dalam dan luar tengah antre melakukan perekaman kependudukan pada Sabtu (10/6/2023).

Perekaman itu dilakukan hingga Minggu (11/6/2023) di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Lebak, Provinsi Banten.

Perekaman itu bertujuan agar warga Kanekes mendapatkan nomor induk kependudukan (NIK) agar bisa diusulkan sebagai peserta JKN PBI.


editor : Irwan Kurniawan

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *