BERITAUSUKABUMI.COM-Bupati Sukabumi Marwan Hamami meminta pemerintah pusat dan Provinsi Jawa Barat untuk memberikan perhatian lebih kepada Kabupaten Sukabumi dalam penangganan bencana alam.
Hal ini ditegaskan Marwan Hamami mengingat Kabupaten Sukabumi merupakan salah satu daerah yang paling mengalami rawan bencana alam.
“Kabupaten Sukabumi adalah daerah rawan bencana sudah sewajarnya menjadi perhatian utama semua pihak, terutama dalam hal dukungan anggaran bencana,”ungkap Marwan Hamami usai mengikuti Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana Tahun 2023 yang di buka Presiden RI Joko Widodo, di Jakarta International Expo Hall B1 dan B2 Arena JI Expo Kemayoran Jakarta , Kamis (2/3/2023).
LIHAT JUGA :
- Di Kota Sukabumi Selama Oktober ada 30 Kejadian Bencana Alam
- Dalam Dua Hari, Sudah Empat Warga Sukabumi Tewas Akibat Longsor
Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana Tahun 2023 di gelar BNPB dengan tema “Penguatan Resiliensi Berkelanjutan dalam Menghadapi Bencana” dan diikuti oleh kurang lebih 4000 peserta yang hadir secara langsung maupun virtual.
“Saya berharap dengan rakor ini upaya penanganan bencana akan lebih efektif terutama di daerah berdasarkan standar pelayan minimal,”kata Marwan Hamami.
Rakornas diikuti oleh unsur BNPB, gubernur dan jajaran porkopimda Provinsi Bupati/Walikota beserta jajaran porkopimda kabupaten/kota, perwakilan kementrian, lembaga utusan dan perwakilan negara sahabat, organisasi masyarakat, perguruan tinggi ,media dan relawan bencana.
Adapun tujuan yang akan dicapai dari penyelenggaraan Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana Tahun 2023 adalah Penguatan kolaborasi dan sinergitas lembaga PB dari level pusat hingga ke daerah, identifikasi hambatan, tantangan, dan evaluasi capaian program PB di Daerah hingga tahun 2023.
Internalisasi dan penyelarasan rencana program PB Nasional-Provinsi-Kabupaten/ Kota dan antar daerah tahun 2023 dan 2024, penyusunan rumusan rencana aksi BNPB-BPBD untuk tahun 2023 dan 2024 serta Sinkronisasi rencana aksi penyusunan Teknokratis RPJMD 2025-2029 terkait kebencanaan di daerah.
editor : Hasna Fatimah Zahra