Baru Seumur Bulu Jagung, Perumda ASM Sudah Riuh Ramai

ilustrasi/pixabay

BERITAUSUKABUMI.COM-Dalam sepekan ini Perusahaan Daerah Umum (Perumda) Agro Sukabumi Mandiri (ASM) tengah disorot sebilang veteran timses termasuk tak luput dari sorotan Anggota DPRD Fraksi Partai Gerindra Kabupaten Sukabumi, Ade Dasep Zaenal Abidin.

Jabatan administrasi di perumda yang baru seumur bulu jagung itu antara lain, jabatan Manager Agribisnis, Manager Riset Pengembangan dan Kemitraan, Manager Umum dan Kepegawaian, Manager Keuangan, serta terakhir jabatan Sekretaris Dewan Pengawas.

“Buat Relawan yang kemarin ikut berjuang dalam tim pemenangan mohon bersabar yah karna ke susul lagi sama orang lain. Relawan hanya dijadikan sapi perah ditinggalkan. Kasian yang berjuang dilupakan. Semoga hasil keputusan ini tidak melukai hati teman2 yang berjuang mati2an.

Bacaan Lainnya

“Bisa engga Di kocok ulang soalnya produk yang Ini setingan. Sayang duit 10 M kalau gak bisa ngabisin nya secara bener,”.

“Masih banyak Relawan/masyarakat dan kader partai yang punya kapasitas dan Kredibiltas yang bagus untuk mengisi Jabatan di perumda, kalaupun alasannya hari ini relawan tidak ada yang mendaftar karena ruang itu sudah terkunci dengan nama nama yang sudah ada disiapkan jauh hari sebelum nya saya sangat Prihatin melihat kondisinya #PerumdaAgro#Ulahsieta,”tulis pemilik akun Facebook, Dede Abdul Latief yang diketahui merupakan salah satu sosok timses Marwan-Iyos di Pilkada 2020 lalu.

Yang sangat menohok sorotan ke perumda yang usianya baru seumur bulu jagung ini adalah sorotan dari Ade Dasep Zaenal Abidin, politisi Partai Gerindra yang gemar menyantuni anak yatim belum balig dan rajin mengajak masyarakat facebookiyah membiasakan baca Al-Quran ini, dalam jejaring medsosnya bahkan mengusulkan kepada Bupati Sukabumi Marwan Hamami untuk membekukan Perumda Agro Sukabumi Mandiri.

“Terlepas apapun argumentasinya saya berharap kepada Bupati Kabupaten Sukabumi Bapak H. Marwan Hamami, MM untuk membekukan direksi dan dewas perumda agro bisnis. #Adza.

“Saya usulkan kepada Bupati Kabupaten Sukabumi Bapak Haji Marwan Hamami, MM untuk membekukan dewas dan direksi perumda agro bisnis, dan melakukan seleksi ulang dengan menunjuk pansel baru. Usulmah kengeng mereun Bapaak. #Adza,”kata Ade Dasep.

Atas riuh ramai yang berkembang, Ketua Dewan Pengawas (Dewas) Perumda ASM, Sri Padmoko pun menanggapi.

Kata Sri Padmoko sendiri, soal titip menitip diseleksi calon pegawai Perumda Agro Sukabumi Mandiri memang ada dan banyak.

“Saya sendiri menerima titipan calon pegawai. Ada yang menitipkan ke saya, dan tidak hanya satu,”ungkap seperti disalin dari Tatarsukabumi.com.

Maka kata dia, open rekruitment seleksi calon pegawai ini dilakukan sebagai salah satu bentuk untuk menepis tudingan dan isu miring terkait pegawai titipan di Perumda Agro Sukabumi Mandiri.

“Kita (Perumda) berpikir keras untuk menjawab praduga (adanya titipan) dari publik. Adalah dengan konsep self assesment dalam tahapan rekrutmen pegawai Perumda ASM,” jelas Moko.

Menurutnya, dari keempat peserta yang merasa kurang puas dapat melakukan upaya banding, hal ini ditempuh untuk memastikan jika seluruh mekanisme penilaian yang melibatkan tim seleksi dari kalangan praktisi dan akademisi UMMI, Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM ini berjalan fair play.

“Ada yang komplen tidak lulus 2 orang, saya bilang tidak lulus karena nilainya dibawah passing grade, dan nilainya kita buka ternyata nilainya dibawah 75.

“Selanjutnya dilakukan uji ulang, dengan soal dan jawaban yang mereka nilai sendiri, dan hasilnya (test ulang) nilai mereka 66 masih dibawah passing grade. Dan akhirnya mereka menyadari.

“Tapi ada juga peserta yang komplen yang melewati lolos test ulang, ada 2 orang yang lolos banding yaitu Rendi dan Tansil, dan kita loloskan untuk masuk ke tahapan selanjutnya wawancara. Jadi kita cukup fair,” jelas pria yang akrab disapa Moko ini.

Lalu soal permintaan pembekuan Perumda Agro Sukabumi Mandiri. Pada saat Rapat Paripurna di Gedung DPRD Kabupaten Sukabumi, 6 Oktober 2021. Bupati Sukabumi, Marwan Hamami berpandangan, keberadaan perumda justru dapat memainkan peranan yang penting bagi pembangunan daerah. Salah satunya lewat Pendapatan Asli Daerah (PAD), disamping pajak dan retribusi.

Sehingga, pengelolaan perumda ini membutuhkan penanganan yang serius dan profesional.”Tentu saja semua berdasarkan prinsip good corporate goverment (GCG) yang meliputi keterbukaan informasi akuntabilitas pertanggungjawaban, kemandirian, dan kesetaraan atau kewajaran,”kata Marwan Hamami.

Jadi,  kalau tidak salah (berarti benar), riuh ramainya sorotan ke Perumda Agro Sukabumi Mandiri, persoalannya, ternyata persoalan klasik rebutan kue kekuasaan pasca pilkada yang selalu berulang-ulang.

Musababnya tidak jauh dari masalah balas budi, jasa dibalas, antara relawan pejuang yang berkeringat berdarah darah mati-matian dengan orang yang tidak berkeringat atau sama sekali tidak masuk lingkaran timses di Pilkada 2020 lalu yang saat ini ikut seleksi terbuka calon pegawai Perumda Agro Sukabumi Mandiri yang akan mengisi sejumlah jabatan administrasi di perumda yang baru dibentuk di pemerintahan Marwan Hamami dan Iyos Soemantri ini.


penulis : Irwan Kurniawan

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *