BERITAUSUKABUMI.COM-Tiga anggota polisi jadi korban akibat amukan massa saat mengamankan seorang preman kampung, bernama Suherlan alias Samson warga Kampung Cihurang, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Minggu (7/1/2024).
Informasi yang dihimpun, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 13.30 WIB, adapun 3 anggota polisi yang menjadi korban tersebut diantaranya Bhabinkamtibmas Desa Cidadap, Bripka Purnama Sidik, Kapolsek Palabuhanratu, AKP Roni Haryanto, dan Bhabinkamtibmas Desa Jayanti, Bripka Legawan.
Bhabinkamtibmas Polsek Simpenan, Bripka Sidik Purnama menyampaikan, Samson dikenal sebagai preman kampung.
“Kronologisnya terjadi ketika Samson lebih dahulu menyerang tukang ojek pakai balok, sehingga hal itu memancing amarah warga dan memicu amukan massa.“Untung saja (tukang ojek) pakai helm, saya kemudian dapat telepon katanya dia (Samson) ada di sekitaran masjid di kampung tersebut,” ucap Sidik kepada awak media.
Menurut Sidik saat menerima informasi ia dan timnya langsung mendatangi lokasi yang sudah seringkali berurusan dengan Samson, kemudian mencoba melakukan pendekatan dan mengajaknya ke Pospol Simpenan. Namun, tiba-tiba Samson melarikan diri.
“Dia sudah mau ikut, namun tiba-tiba saat di pertengahan jalan dia turun langsung lari enggak tahu kenapa mungkin takut atau apa. Beberapa saat kemudian ada telepon lagi, katanya dia sudah ada lagi di belakang masjid. Ketika saya ke situ massa sudah banyak,” lanjutnya.
Menurut Sidik, Saat itu Samson terlihat membawa pisau. Selain Sidik terdapat personel kepolisian lainnya termasuk dari Polsek Palabuhanratu. Saat akan kembali diamankan, Samson kembali melarikan diri.
“Sudah kita ajak komunikasi lagi, dia mau ikut pisaunya juga sudah kita amankan. Dia malah lari lagi ke arah Sungai Cimandiri. Dia nyebrang, ke daerah Benteng. Akhirnya dikejar lagi sama masyarakat, dicari di sana karena mungkin takut juga sama massa dia balik lagi nyebrang lagi ke arah Cihurang,” ungkapnya.
Masih kata Sidik, Selepas itu Samson mengamankan diri ke rumahnya. Beberapa petugas kemudian menjemput dan mengamankan Samson. Saat akan digiring masuk ke kendaraan polisi, tiba-tiba warga kembali menyerang Samson.
“Ada pak Kapolsek Palabuhanratu (AKP Roni Haryanto) bersama anggota, petugas TKSK juga kita sama-sama ngelobi akhirnya dia mau ikut juga diamanin tangannya takut gimana-gimana. Saat mau naik ke mobil baru saja keluar dari gang masuk ke jalan raya tiba-tiba masa banyak,” bebernya.
Lebih lanjut, Sidik menjelaskan, saat itu juga Samson langsung diamuk massa. Dengan cepat, pihaknya mencoba mengamankan Samson dengan mencoba untuk menghalangi.
“Kita posisi ada di situ tidak mungkin juga kan membiarkan. Saat mengamankan itulah kita juga kena (pukul), termasuk saya juga kena. Ada dua sampai tiga orang petugas termasuk pak kapolsek juga. Saat itu yang coba menghalangi massa kena pukulan warga,” tandasnya.(A.Nanan).
editor : Sandi Purnama