2079 Tenaga Kesehatan di Kabupaten Sukabumi Sudah Masuk E-Formasi

20.79 tenaga kesehatan di kabupaten sukabumi sudah masuk e-formasi
Ribuan tenaga kesehatan se Kab.Sukabumi saat unjuk rasa di depan Gedung DPRD Kab.Sukabumi (Jumat/22/07/2022)

BERITAUSUKABUMI.COM-Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi, dr. Rika Mutiara menyebutkan, sebanyak 2079 orang tenaga kesehatan di Kabupaten Sukabumi sudah masuk data aplikasi e-Formasi atau sistem aplikasi e-formasi ASN CPNS.

Data 2079 orang tenaga kesehatan tersebut masuk ke e-Formasi setelah sebelumnya melewati berbagai proses tahapan kelengkapan administrasi yang telah disyaratkan pemerintah pusat dalam penerimaan calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan Aparat Sipil Negara (ASN).

Jika pemerintah pusat membuka lowongan penerimaan PPPK atau ASN, ke 2079 orang tenaga kesehatan itu ungkap Rika secara otomatis akan diajukan Pemerintah Kabupaten Sukabumi ke pemerintah pusat.

Bacaan Lainnya

LIHAT JUGA 

Tenaga Kesehatan Sukabumi Was-Was PP Nomor 49 Tahun 2018 Dicabut

Mahasiswa Sukabumi Endus ada Oknum Anggota DPRD Minta Jatah Proyek RSUD Palabuhanratu

“Iya kalau tahun ini (Tahun 2022) pemerintah pusat membuka lowongan ASN untuk tenaga kesehatan, maka kita akan langsung ajukan data 2079 orang tenaga kesehatan tersebut ke pemerintah pusat,”ujar Rika Mutiara kepada BERITAUSUKABUMI.COM, Jumat 22 Juli 2022.

Tenaga kesehatan yang sudah masuk e-Formasi banyak berasal dari tenaga kesehatan keperawatan. Sisanya berasal dari tenaga bidan dan tenaga kesehatan non medis lainnya.”Tapi data lengkapnya harus dibuka kembali,”kata Rika.

Menanggapi aksi unjuk rasa ribuan tenaga kesehatan Kabupaten Sukabumi di Gedung DPRD Kabupaten Sukabumi yang menuntut pengangkatan jadi PPPK dan ASN. Menurutnya itu merupakan tuntutan yang wajar. Hanya saja pengangkatan PPPK dan ASN itu kebijakannya ada di pemerintah pusat.

“Hal yang wajar karena tidak hanya di Kabupaten Sukabumi, hampir di semua daerah juga sama ada tuntutan pengangkatan dari para honorer tenaga kesehatan,”terangnya.

Terkait dampak aksi turun ke jalan yang dilakukan ribuan tenaga kesehatan itu apakah menganggu pelayanan kesehatan di tempat kerjanya masing-masing, Rika memastikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, baik itu di puskesmas dan tempat pelayanan kesehatan lainnya itu tidak terganggu.

“Saya sudah komunikasi dengan semua kepala puskesmas untuk memastikan apakah aksi tadi menganggu pelayanan atau tidak. Alhamdulilah pelayanan kesehatan kepada masyarakat tidak terganggu karena tidak semua tenaga kesehatan ikut aksi dan sebelumnya sudah dipersiapkan dari awal,”ungkapnya.


editor : Irwan Kurniawan

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *