Tim Riset UGM Akan Kaji Potensi Energi di Kabupaten Sukabumi

Tim Pelaksana Riset dari Pusat Studi Energi Universitas Gadjah Mada (PSE UGM) akan melakukan riset potensi energi di Kabupaten Sukabumi
Tim Pelaksana Riset dari Pusat Studi Energi Universitas Gadjah Mada (PSE UGM) akan melakukan riset potensi energi di Kabupaten Sukabumi

BERITAUSUKABUMI.COM-Bupati Sukabumi Marwan Hamami menerima Tim Pelaksana Riset dari Pusat Studi Energi Universitas Gadjah Mada (PSE UGM) akan melakukan riset potensi energi di Kabupaten Sukabumi, di Pendopo Sukabumi, Senin, (30/10/2023).

Riset potensi energi guna menyusun kajian penyediaan kerangka kebijakan untukdalam rangka mendukung program Just Engergy Transition Partnership atau JETP.

Dalam pemaparannya Marwan Hamami menjelaskan, Kabupaten Sukabumi yang memiliki tagline gunung, rimba, laut, pantai, sungai, dan seni-budaya (Gurilapss) ini banyak memiliki potensi energi.

Bacaan Lainnya

Hal itu seperti energi panas bumi yang berada di sekitar Kecamatan Kabandungan dan Cisolok, energi air di Warungkiara, energi angin di Ciemas, hingga gelombang air laut.

“Energi panas bumi di Kabandungan dan energi air di Warungkiara sudah dimanfaatkan, sebagian ada yang masih perlu proses pengkajian ataupun pemanfaatan,”ungkapnya.

Selain itu, masih banyak potensi energi lain yang dapat dimanfatkaan.Hal itu seperti etanol, biogas, hingga surya. Berbagai potensi yang ada itu, pada akhirnya untuk mengganti sumber energi yang tidak ramah lingkungan.

“Di kita ada PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) yang menggunakan batubara. Ke depan, penggunaan batubara harus dihilangkan. Sedari sekarang, sudah mengurangi dengan memanfaatkan bahan lain yang lebih ramah lingkungan,” ungkapnya.

Bahkan PLTU di Kabupaten Sukabumi sendiri, sekitar 10-20 persen telah mengurangi batubara. Hal itu digantikan dengan briket yang berasal dari limbah kayu hingga sekam padi.

“Pasokan briket ke PLTU tersebut, melibatkan masyarakat sekitar melalui UMKM ataupun yang lainnya,” terangnya.

Marwan berharap, hasil kajiannya di Sukabumi bisa menjadi gambaran dan masukan agar wilayahnya lebih baik lagi.”Semoga hasil dari kajian dari UGM ini, bisa menjadi catatan bahkan kebijakan kami ke depannya,” harapnya.(M.Pajar).


 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *