Tahun 2020-2021 Terjadi Penurunan Imunisasi Anak di Kabupaten Sukabumi

BIAN di kabupaten sukabumi
Tenaga medis sedang menyuntikan imunisasi terhadap seorang anak/foto:dokpimkoabsi

BERITAUSUKABUMI.COM-Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, dr. Rika Mutiara menyebutkan, dalam kurun waktu tahun 2020-2021 di Kabupaten Sukabumi, terjadi penurunan imunisasi anak dan peningkatan Kejadian Luar Biasa Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi atau KLB PD3I.

Penurunan imunisasi anak di tahun 2020 ada 80 persen, sedangkan penurunan imunisasi anak di tahun 2021 mencapai 40 persen.

Untuk itu kata Rika Mutiara pencanangan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) yang saat ini mulai kembali dilakukan diharapkan bisa memproteksi anak-anak dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.

“Program BIAN akan dilaksanakan mulai tanggal 1 sampai 31 Agustus, dilanjutkan dengan sweeping pada bulan September, pelaksanaan BIAN juga secara serentak di Posyandu. Kami target program BIAN di Kabupaten Sukabumi dengan capaian 100 persen,”ungkap Rika di pembukaan Bulan Imunisasi Anak Nasional tahun 2022 di Posyandu Mawar 2 Perumahan Mekarsari Desa Mekarsari Cicurug, Kabupaten Sukabumi, yang dibuka Wakil Bupati Sukabumi, Iyos Soemantri, Selasa (2/8/2022).

LIHAT JUGA 

Tenaga Kesehatan Sukabumi Was-Was PP Nomor 49 Tahun 2018 Dicabut

Jumlah Perokok Anak di Indonesia Makin Tinggi

Secara nasional BIAN dilaksanakan selama satu bulan, bertahap di seluruh provinsi di Indonesia. Tahap pertama dilaksanakan mulai Mei 2022 di seluruh provinsi di pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua. Tahap kedua dilaksanakan mulai Agustus 2022 di seluruh provinsi di Jawa dan Bali.

BIAN merupakan pemberian imunisasi tambahan campak-Rubela untuk anak usia 9 bulan sudah dengan kurang dari 12 tahun, serta melengkapi Imuniasi Polio dan DPT-HB-HIB yang terlewat bagi anak usia 12 sudah dengan usia 59 Bulan.

“Pemberian imunisasi terbukti melindungi anak-anak dari penyakit berbahaya sehingga anak lebih sehat dan lebih produktif. Tak hanya itu, manfaat dari imunisasi juga jauh lebih besar dibandingkan dampak yang ditimbulkan di masa depan,”ungkapnya.

Sementara Iyos Soemantri mengatakan pelaksanaan BIAN merupakan satu upaya strategis untuk mengendalikan penurunan imunisasi rutin dan lengkap yakni imunisasi dasar dan imunisasi lanjutan.

“Karena itu saya minta seluruh stakeholder aktif mendorong suksesnya pelaksanaan BIAN, sehingga masalah penurunan imunisasi rutin dapat diatasi secara efektif dan efisien,”harapnya.

Program BIAN juga lanjut Iyos merupakan ikhtiar pemberian layanan kesehatan kepada masyarakat yang relevan dengan misi Kabupaten Sukabumi yakni meningkatkan kualitas pelayanan publik yang inovatif, profesional dan akuntabel. Upaya menyukseskan program BIAN adalah wujud komitmen pemenuhan target global seperti eliminasi campak-Rubella tahun 2023 serta mewujudkan Dunia Bebas Polio tahun 2026.

“Apabila kekurangan cakupan imunisasi ini tidak segera di antisipasi dikhawatirkan adanya potensi peningkatan kasus penyakit tertentu,”tandasnya.


Penulis : M.Fajar (kontributor)

editor : Hasna Fatimah Zahra

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *