Satu Korban Hanyut di Sungai Cimandiri Ditemukan Meninggal Dunia

Satu korban hanuut di sungai Cimandiri, Desa Bantarkalong Kecamatan Warungkiara ditemukan meninggal dunia pada Senin (6/10).| Foto: p2bk

BERITAUSUKABUMI.COM Kabar duka merundung warga Kecamatan Warungkiara Kabupaten Sukabumi. Kecelakaan sungai yang melibatkan dua anak hanyut di aliran Sungai Cimandiri, Kampung Bangkeong, RT 03/07, Desa Hegarmanah, pada Minggu (5/10/2025) kemarin dalam pencarian.

‎Peristiwa memilukan ini terjadi sekitar pukul 11.45 WIB, ketika dua bocah — Arka (12), putra pasangan Abad dan Lina, serta Zidan (12), putra pasangan Zaenal dan Neneng, warga Kampung Ciawi, RT 02/04, Desa Bantarkalong, tengah mandi dan berenang di sungai Cimandiri. Diduga keduanya terbawa arus deras hingga tenggelam di lokasi yang dikenal dengan sebutan Leuwi Batu Asahan.

‎Mendapat laporan warga, tim gabungan dari P2BK Warungkiara, BPBD Kabupaten Sukabumi, Forkopimcam Warungkiara, Koramil, Polsek, serta perangkat desa Hegarmanah dan Bantarkalong segera turun ke lokasi untuk melakukan pencarian dan penyisiran di sepanjang aliran sungai Cimandiri.

Bacaan Lainnya

‎Kondisi cuaca saat kejadian dilaporkan mendung, dan arus sungai cukup deras sehingga menyulitkan proses pencarian. Hingga Minggu sore, kedua korban belum ditemukan, meski tim sudah menyisir hingga radius satu kilometer dari titik awal kejadian.

‎Memasuki hari kedua pencarian korban, Senin (6/10) kabar duka pun datang. Berdasarkan laporan P2BK Warungkiara, Yudi Ridwan, satu korban bernama Arka berhasil ditemukan tidak jauh dari lokasi awal tenggelam.

“Sayangnya, saat ditemukan korban dalam kondisi sudah meninggal dunia,” ucap Yudi kepada wartawan, Senin (6/10) siang.

‎Sementara itu, korban kedua bernama Zidan masih dalam pencarian oleh tim gabungan yang terdiri dari unsur BPBD Kabupaten Sukabumi, TNI-Polri, perangkat desa, serta warga sekitar. Upaya pencarian dilanjutkan dengan menyisir area sungai menggunakan perahu dan alat bantu lainnya.

‎Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Warungkiara Yudi Ridwan menyampaikan, pihaknya terus berkoordinasi dengan unsur terkait serta menghimbau masyarakat agar lebih waspada saat beraktivitas di sekitar sungai, terutama saat air deras.

‎”Kami mengimbau warga, khususnya anak-anak, untuk tidak bermain di sungai ketika debit air tinggi atau cuaca mendung. Keselamatan adalah yang utama,” pesan Yudi.

Diketahui saat ini, tim gabungan masih melakukan pencarian terhadap korban Zidan. Proses evakuasi dan pemantauan di lapangan terus dilakukan oleh P2BK Warungkiara bersama BPBD Kabupaten Sukabumi dengan dukungan penuh Forkopimcam Warungkiara.*

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *