Pengadaan Antropometri Stunting di Dinkes Kabupaten Sukabumi Disoal Diaga Muda

BERITAUSUKABUMI.COM-Pengadaan antropometri atau alat ukur tinggi badan pada program pencegahan stunting pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi, disoal Ormas Diaga Muda Indonesia Sukabumi Raya.

Diaga Muda Indonesia Sukabumi Raya mencium adanya ketidakberesan dalam proses pengadaan Antropometri stunting yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) 2023 senilai kurang lebih Rp 28 Milyar lebih tersebut.

Bahkan, Ketua Dewan Pendiri Diaga Muda Indonesia Sukabumi Raya, Edi Rizal Agusti berpendapat jika proses pengadaan Antropometri stunting tidak diungkap ke publik, maka sangat berpotensi terjadi kebocoran uang negara.

Bacaan Lainnya

“Semua file bukti-bukti percakapan, video pertemuan untuk mengarahkan penunjukan pengadaan Antropometri sudah kami pegang. Ini harus segera disikapi agar tidak ada potensi kebocoran uang negara,”kata Edi Rizal Agusti saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi di Aula PLUT Cikembang Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi, Rabu (26/7/2023).

LIHAT JUGA :

Dijelaskan Edi Rizal, sejumlah file bukti ketidakberesan pengadaan Antropometri stunting yang dipegangnya itu dikendalikan oleh dua orang yang selama ini disebut Edi Rizal sebagai monster pengadaan barang dan jasa di Dinkes Kabupaten Sukabumi.

“Dua orang ini merajai dan kami sebut monster pengadaan barang dan jasa di dinas kesehatan. Mereka berdua yang selama ini mengendalikan hampir semua kegiatan. Cara kotor dan monopoli,”ungkapnya.

Sementara, Sekertaris Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Masykur Alawi mengatakan pihaknya akan selalu terbuka dengan dinamika seperti ini.

“Dinas kesehatan terbuka terhadap hal hal seperti ini. Ini adalah sosial kontrol bagi kami. Kami memliki kapasitas dan kewenangan masing-masing, tapi tetap insyaallah kalo kami selalu ingin on the treck, on the role. Kalau ada dinamika seperti ini kita sikapi dengan bijak sana,” ucap Masykur Alawi.

Tetapi kata Masykur Alawi, dugaan salah satu orang yang merajai seluruh pengadaan alkes di Dinas kesehatan dirinya tidak mengatahui.

“Sebenarnya, saya tidak menjawab monster, tapi yang saya jawab dan yang saya tau inisial F, tapi kan saya tidak menjawab apakah itu monster apakah itu bermain saya tidak menjawab, tetapi saya pun tidak bohong ketika misalkan saya kenal salah satu orang, pasti saya jawab yang saya kenal. Soal monster dan lainnya saya tidak tau,” tandasnya.


editor : Irwan Kurniawan

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *