Dua Menteri dan Wakil Menteri Perempuan Prabowo Subianto yang Pernah jadi Jurnalis

Ada dua menteri dan wakil menteri perempuan yang memiliki latar belakang jurnalis di Kabinet Merah Putih yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto.
Meutya Hafid dan Isyana Bagoes Oka

beritausukabumi.com-Ada dua menteri dan wakil menteri perempuan yang memiliki latar belakang jurnalis di Kabinet Merah Putih yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto.

Dua menteri dan wakil menteri dengan latar belakang pernah jadi jurnalis itu Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid dan Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Berencana Nasional atau Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka.

Meutya Hafid, lahir 3 Mei 1978 adalah seorang wartawati. Sebelumnya, Meutya Hafid bekerja sebagai jurnalis di Metro TV serta menjadi pembawa acara di beberapa acara televisi.

Bacaan Lainnya

Sebelum jadi menteri, Meutya Hafid merupakan Anggota DPR-RI sejak 2010 menggantikan Burhanuddin Napitupulu yang meninggal dunia. Meutya Hafid mewakili daerah pemilihan Sumatera Utara I. Di DPR-RI, ia menjabat sebagai Ketua Komisi I DPR sejak 2019.

Cerita Penyanderaan Meutya Hafid Saat jadi Jurnalis

Pada 18 Februari 2005, Meutya dan rekannya juru kamera Budiyanto diculik dan disandera oleh sekelompok pria bersenjata ketika sedang bertugas di Irak.

Kontak terakhir Metro TV dengan Meutya adalah pada 15 Februari, tiga hari sebelumnya.

Mereka akhirnya dibebaskan pada 21 Februari 2005. Sebelum ke Irak, Meutya juga pernah meliput tragedi tsunami di Aceh.

Pada tanggal 28 September 2007, Meutya melaunching buku yang ia tulis sendiri, yaitu 168 Jam dalam Sandera: Memoar Seorang Jurnalis yang Disandera di Irak.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun turut menyumbangkan tulisan untuk bagian pengantar dari buku ini.

Selain presiden, beberapa tokoh lainnya pun menyumbangkan tulisannya yakni Don Bosco Selamun (Pemimpin Redaksi Metro TV 2004-2005) dan Marty Natalegawa (Mantan Juru Bicara Departemen Luar Negeri).

Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka

Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka lahir 13 September 1980 adalah seorang model, pembawa acara, penyiar berita dan anggota dewan pembina Partai Solidaritas Indonesia.

Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka memulai kariernya dari modeling dengan meraih penghargaan juara favorit pilihan pembaca pada pemilihan Wajah Femina tahun 2000.

Isyana memulai karier jurnalistik sejak tahun 2003, setelah lulus dari jurusan hubungan internasional di Universitas Indonesia.

Saat itu, dia diterima sebagai reporter di Trans TV. Setelah sekitar satu tahun bekerja, Isyana pindah ke TV7 (sekarang Trans7) menjadi pembawa acara berita sambil tetap melakukan peliputan.

Sejak tahun 2007, ia bergabung di RCTI sebagai pembawa acara berita dan produser program berita Seputar Indonesia. Pada awal tahun 2013, ia pindah ke MetroTV.

Selama berkarir sebagai jurnalis, Isyana pernah meliput Tsunami Aceh, Bom Bali II hingga pemilihan presiden Amerika Serikat tahun 2008 yang dimenangkan oleh Barack Obama.

Isyana juga bertugas menjadi wartawan istana kepresidenan saat kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Deretan tokoh yang pernah diwawancarai Isyana antara lain George W. Bush saat menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat, Hillary Clinton saat menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, bintang dan pelatih sepak bola Pep Guardiola, Cesc Fabregas, Robert Pires hingga Javier Zanetti.

Usai mengundurkan diri dari RCTI pada akhir 2013, Isyana menjadi presenter lepas sejumlah talkshow di berbagai televisi seperti Metro TV, Sindo TV, Kompas TV dan Fox Sports Asia.

Putuskan Aktif di Politik

Tahun 2014, Isyana bersama beberapa anak muda lainnya seperti Grace Natalie dan Raja Juli Antoni menginisiasi lahirnya Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Tahun 2015, Isyana mengirimkan surat terbuka ke kantor redaksi media-media di Jakarta yang menyatakan dirinya mundur dari dunia jurnalistik dan masuk ke dunia politik sebagai Ketua DPP PSI.

Salah satu alasannya adalah terinspirasi almarhum neneknya, Gedong Bagoes Oka yang pernah menjadi anggota DPR dan anggota MPR untuk Utusan Golongan Hindu.[4]

Dalam Pemilu 2019 Isyana bergabung dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi – Ma’ruf Amin.

Isyana juga menjadi Calon Anggota Legislatif dari PSI untuk daerah pemilihan Banten III (Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan) dan termasuk dalam 10 besar perolehan suara teratas dengan 48,819 suara pribadi dan total akumulasi suara PSI di Banten III dengan 130,010 suara.

Namun, suara nasional PSI yang tidak melampaui ”parliamentary threshold” sebesar 4 persen membuatnya tidak lolos menjadi anggota DPR-RI.

sumber : diolah dari berbagai sumber

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *