Catatan Kritis 100 Hari Kerja Marwan-Iyos

Marwan Hamami dan Iyos Soemantri. FOTO:ISTIMEWA

BERITAUSUKABUMI.com-Genap 100 hari kepemimpinan Marwan Hamami-Iyos Soemantri dalam menahkhodai daerah Kabupaten Sukabumi, tentu ini bukan langkah mudah, melainkan langkah berat dalam meneruskan dan melanjutkan kebaikan sebagaimana tagline kampanye pada Pilkada tahun 2020 yang lalu.

Sebagaimana harapan masyarakat Kabupaten Sukabumi yang kembali memberikan mandat kekuasaan kepada Bupati dan Wakil Bupati yakni Marwan-Iyos. Di tangan dan pundak mereka lah nasib rakyat Sukabumi akan ditentukan, apakah melanjutkan kebaikan atau meninggalkan kesan tanpa kepercayaan.

Tentu ini menjadi ikhtiar bersama para pendukungnya kala itu, baik dari kalangan politisi, partai politik, tokoh, dan lain sebagainya. Akan tetapi, instrument kemenangan tersebut diatas harus bisa melakukan sinergitas gerak guna membantu perwujudan Sukabumi religius, maju, inovatif, menuju masyarakat sejahtera lahir dan batin sebagaimana visi dari pasangan Marwan-Iyos pada tahun 2020 lalu yang di topang oleh partai politik besar dalam koalisi gemuk yakni Golkar, PKS, Demokrat, dan Nasdem.

Bacaan Lainnya

Tentu ke empat partai yang mengusung pasangan ini memiliki kursi yang cukup besar di parlemen. Di mana, keterwakilan para anggota legislatif dari partai-partai tersebut harus mampu menjadi mitra strategis didalam lingkar pemerintahan daerah.

Bila hal tersebut ditopang dengan soliditas yang baik diantara para pendukung, maka apa yang menjadi harapan masyarakat melalui kebijakan politik Marwan Iyos akan terasa dampak positif nya bagi masyarakat ditengah frustasi ekonomi yang sedang dirasakan masyarakat ditengah Pandemi Covid 19 yang belum berakhir.

100 hari kerja yang sebagaimana janji politik yang disampaikan pada sambutan pelantikan beberapa pekan lalu, kita perlu mereview apa saja yang menjadi agenda dalam pelaksanaan kebijakan 100 hari Marwan-Iyos yang jatuh pada bulan ini, yakni bulan Juni yang penuh dengan tonggak sejarah bangsa Indonesia.

Bila kita urai satu persatu apa yang menjadi janji 100 hari kerja tersebut, yakni mencakup beberapa bidang. Satu diantaranya adalah program beasiswa bagi masyarakat yang kurang mampu untuk melanjutkan jenjang pendidikan S-1 di salah satu kampus yang ada di Kabupaten Sukabumi.

Selain itu, pelayanan kesehatan gratis merupakan target kinerja dari 100 hari program pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi yang ditopang oleh kebijakan Dokter Masuk Kampung walau program itu masih jauh dari harapan dengan minimnya tenaga kesehatan yang ada di pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi, terutama dokter.

Sehingga akan sangat sulit bila program dokter masuk kampung ini berjalan dalam waktu yang dekat mengingat luas wilayah Kabupaten Sukabumi yang cukup besar, dengan letak geografis yang cukup sulit untuk ditempuh oleh para medis.

Tidak hanya itu, program peningkatan kesejahteraan guru madrasah dan BOP madrasah diniyah atau lembaga pendidikan alquran merupakan satu hal pentinga dalam praktik pelaksanaan visi dari pasangan Marwan-Iyos untuk menopang suprastruktur masyarakat guna membangun masyarakat yang religius, tetapi ditengan rancangan besar hal tersebut diatas memiliki beberapa kendala dalam meningkatan kesejahteraan para guru madrasah ditengah pemangkasan anggaran akibar refocusing, sehingga tentu ini akan menjadi PR yang harus diselsaikan kedepan.

Dalam sektor ketenagaraan kerjaan ditengah tingginya usia produktif pekerja pemerintah daerah akan membuat silent centre untuk membantu pengembangan sebagai pusat ketenagakerjaan yang terintegrasai dengan dunia kerja, walau bila melihat realitas ini tidak terwujud dengan banyak nya PHK masal dibeberapa industri yang ada di sukabumi karena dampak Covid 19.

Bila kita mencermati secara seksama dalam RPJMD pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi yang telah ditetapkan pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi memiliki target besar pada dua sektor unggulan daerah yakni pariwisata dan pertanian, tentu hal tersebut sesuai dengan culture dan tipologi daerah Kabupaten Sukabumi.

Akan tetapi, bila kedua sektor itu dijadikan pointer khusus dalam pembangunan masa depan kabupatan sukabumi maka pemerintah daerah perlu melihat bagaimana persiapan ini akan berjalan dengan sesuai rencana ditengah gempita dan geliat pembangunan nasional yang ada di wilayah Kabupaten Sukabumi.

Terlebih ada beberapa proyek startegis nasional yang akan berjalan di wilayah Kabupaten Sukabumi, satu diantaranya adalah pembangunan bandara, dermaga dan lain lain.

Hal tersebut tentu menjadi sarana prasarana yang akan menopang pengembangan sektor pariwisata dan pertanian yang ada. Akan tetapi, pemerintah daerah dalam hal ini Bupati dan Wakil Bupati perlu meninjau ulang perencanaan yang diusulkan oleh kedua dinas tersebut, yakni dinas pertanian dan dinas pariwisata, sehingga apa yang menjadi pertimbamgan dalam pembangunan dua sektor tersebut tidak sebatas persiapan eksodus ekonomi saja melainkan persiapan sumber daya manusia sebagai subjek dari pembangunan itu sendiri.

Tentu masa depan yang diharapkan kedepan oleh masyarakat Sukabumi adalah Kabupaten Sukabumi mampu menjadi daerah yang secara kesejahteraan bisa sejajar dengan daerah lain, sehingga peningkatan pendabapatan masyarakat mampu menjadi pendorong dalam sektor pajak.

Untuk itu masa depan Sukabumi sesungguhnya adalah bukan hanya masa depan yang hanya tersaji pada periode saso politik lima tahunan, melainkan perwujudan peradaban yang jauh lebih baik dalam melanjutkan kebaikan dengan kebaikan yang ada, sehingga pembangunan yang disusun adalah pembangunan yang berkelanjutan dalam mempersiapkan generasi emas Sukabumi ditengah gempuran modernism, teknologi, dan digitalisasi di era terbuka.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *