Tercatat Sudah Tiga Korban Tenggelam di Curug Cikaso

Pesona Curug Cikaso/foto:hidayatasep

BERITAUSUKABUMI.COM-Ketua Forum Koordinasi SAR Daerah (FKSD) Kabupaten Sukabumi, Okih Fajri Assidiq mencatat, sudah kali ketiga objek wisata air terjun Curug Cikaso di Kampung Ciniti, Desa Cibitung, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Sukabumi, menelan korban jiwa.

Tiga korban Curug Cikaso itu antara lain Taufan Meihart Bimbuain (23 tahun) warga Jalan Cihampelas Blk 322 Rt 005/002 Kota Bandung, pada Jumat 16 Februari 2018. Kemudian, kejadian serupa di tanggal 29 Februari 2018, menimpa Ahmad Tresna Kustiyan (23) warga Blok gadel RT 11 RW 02 Desa Sukamelang, Kecamatan Kroya, Kabupaten Indramayu. Dan hari ini, 6 Oktober 2021, Afan Ramdan (23 tahun) pengunjung asal Perum Puri Asih Tangareng, Banten, jadi korban ketiga yang tewas tenggelam di Curug Cikaso.

BERITA TERKAIT : Cukup Afan yang jadi Korban Curug Cikaso

Bacaan Lainnya

“Kultur bebatuan di Curug Cikaso licin karena dilumuri lumut, jadinya mudah terpeleset. Kedalaman airnya 5 sampai 7 meter di palung,”kata Okih dikonfirmasi BERITAUSUKABUMI.COM, Rabu 6 Oktober 2021.

Untuk itu, agar kejadian yang tidak diinginkan tidak lagi terulang, Okih kembali mewanti-wanti kepada pengunjung Curug Cikaso agar lebih waspada dan berhati-hati ketika ingin berenang di Curug Cikaso.

“Sebenarnya tidak ada larangan untuk berenang di Curug Cikaso, tapi yang tidak bisa berenang jangan memaksakan diri untuk berenang. Kalau berenang atau mandi dipinggirnya boleh saja tidak apa-apa. Tapi sekali lagi kami sarankan jangan nekad berenang kalau tidak bisa berenang, apalagi kalau debit airnya besar,”ungkapnya.

Selain tetap waspada, Okih juga menyarankan kepada setiap pengunjung Curug Cikaso, ketika berada di lokasi Curug Cikaso agar senantiasa menjaga kearifan lokal yang ada dan jangan bertingkah sembrono di Curug Cikaso.

“Dengan adanya kejadian ini jangan lantas kita takut untuk berkunjung ke objek wisata Curug Cikaso karena viewnya memang sangat indah mempesona. Tapi ya itu tadi, himbauan dari kami tetap jaga kewaspadaan, hormati kearifan lokal yang ada dan jangan memaksakan diri kalau tidak bisa berenang, cukup di pinggir curug saja,”tandasnya.


editor : Irwan Kurniawan

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *