Pertahankan Ketahanan Pangan, Pondok Pesantren di Sukabumi Dapat Perhatian Bank Indonesia

BI Perwakilan Jabar beri bantuan ke pesantren di sukabumi untuk ketahanan pangan
Andri Hamami dan Iyos Soemantri menandatangani naskah komitmen Pembentukan Ekosistem Ketahanan Pangan dan Pertumbuhan Ekonomi di Jawa Barat/foto:dokpimkotsi

BERITAUSUKABUMI.COM-Sejumlah pondok pesantren di Sukabumi dapat bantuan dari Bank Indonesia atau BI Perwakilan Jabar dalam program High Level Meeting (HLM) Ekosistem Pangan dan Perikanan Sukabumi Project.

Pondok pesantren itu antaral lain, Pondok Pesantren Al-Umanaa, Pondok Pesantren Al-Muslim, Pondok Pesantren Al-Hidayah, Pondok Pesantren At-Taqwa, Pondok Pesantren Al-Istiqomah, Pondok Pesantren Al-Isytirok, Pondok Pesantren RTQ Cimanggu, Pondok Pesantren Darul Haqmal.

Selain delapan pondok pesantrean, BI Perwakilan Jabar juga memberikan bantuan kepada Kelompok Telaga Ikan, Koperasi Tani Mandiri Sejahtera, Desa Wisata Hanjeli Waluran.

Bacaan Lainnya

LIHAT JUGA :

Dari 919 Pesantren di Kabupaten Sukabumi Hanya Ukhuwah Islamiyah yang Tak Terdaftar

Rapat Paripurna DPRD Bahas Raperda Pesantren

Kegiatan yang digagas oleh Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat yang dihadiri langsung Wakil Bupati Sukabumi, Iyos Soemantri dan Wakil Walikota Sukabumi, Andri Hamami ini dilakukan dengan tujuan untuk memperkuat terselenggaranya ekosistem ketahanan pangan komoditas pertanian dan perikanan di Kota dan Kabupaten Sukabumi.

“Pertumbuhan ekonomi Jabar cukup tinggi dan tetap kuat, inflasi cukup terkendali, karena itu semua pihak harus selalu bersinergi untuk menjadikan perekonomian di Jawa Barat bisa bertahan dengan baik dan manfaatnya bisa dirasakan oleh masyarakat. Lebih jauhnya ketahanan pangan yang terintegrasi bisa terwujud dengan baik melalui Sukabumi Project,”jelas Pimpinan Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat, Herawanto di acara HLM Ekosistem Pangan dan Perikanan Sukabumi Project di Aula Gedung Pendopo Sukabumi, Kamis 4 Agustus 2022.

Dalam sambutannya Iyos Soemantri menyampaikan dengan adanya HLM ini menunjukan Kantor Bank Indonesia Perwakilan Jawa Barat telah bersinergi kolaboratif antar kelompok masyarakat guna mengoptimalkan ihtiar pemerataan ekonomi di Jabar Selatan khususnya di Kota dan Kabupaten Sukabumi, melalui sektor ketahanan pangan yakni pertanian dan perikanan, serta sektor pariwisata.

“Sinergi kolaboratif yang melibatkan kelompok masyarakat antara lain pondok pesantren, kelompok masyarakat, desa wisata yang membentuk ekosistem mulai dari produksi, distribusi hingga pemasaran untuk Kota dan Kabupaten Sukabumi,”terangnya.

Di Kabupaten Sukabumi lanjut Iyos terdapat 50 obyek wisata, meliputi 34 wisata alam, 8 wisata buatan, 8 wisata minat khusus. Potensi wisata tersebut harus dijaga dengan baik untuk mendongkrak perekonomian masyarakat Kabupaten Sukabumi.

“Pengelolaan potensi wisata yang dilakukan bersama sama karena karena kita semua sadari untuk memajukan parawisata perlu adanya dorongan dari semua pihak,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu dilakukan penandatangan naskah komitmen Pembentukan Ekosistem Ketahanan Pangan dan Pertumbuhan Ekonomi di Jawa Barat antara Kepala Bank Indonesia Perwakilan Jabar, Wakil Bupati Sukabumi dan Wakil Walikota Sukabùmi.


penulis : M.Pajar

editor : Hasna Fatimah Zahra

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *