BERITAUSUKABUMI.COM-Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi, Hera Iskandar mengaku heran sampai saat ini ada ratusan siswa di SMP Negeri 1 Lengkong, Kabupaten Sukabumi, masih belajar beralaskan lantai.
Terlebih, rasa heran Hera itu bertambah setelah memperoleh informasi jika kekurangan meja dan bangku belajar di SMP Negeri 1 Lengkong, terjadi selama hampir dua tahun terakhir.
“Heran tidak habis pikir, masa SMP Negeri sudah dua tahun masih kekurangan meja dan kursi sampai siswanya harus belajar di lantai,”kata Hera dikonfirmasi BERITAUSUKABUMI.COM, terkait ratusan siswa di SMP Negeri 1 Lengkong yang belajar di lantai karena ketiadaannya meja dan kursi belajar, Kamis (3/8/2023).
Menurut Hera, masalah tidak adanya meja dan kursi belajar di SMP Negeri 1 Lengkong itu sebenarnya bisa diatasi dengan memanfaatkan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang setiap tahun turun ke tiap sekolah.
LIHAT JUGA :
- Miris, Hampir Dua Tahun Ratusan Pelajar SMP Negeri 1 Lengkong Belajar Beralas Lantai
- Pengedar Obat Terlarang Excimer di Lengkong Sukabumi Ditangkap
“Sebenarnya tidak ada alasan meja dan kursi belajar bisa tidak ada, kan tiap tahun dana BOS turun. Lagi pula penggadaan meja dan kursi belajar itu bukan barang mewah, bukan barang yang sulit dicari,”ucap Hera.
Untuk itu, Hera mendesak pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi untuk segera menginventaris persoalan tidak adanya meja dan kursi belajar di SMP Negeri 1 Lengkong yang mengakibatkan ratusan siswanya belajar di lantai.
“Plt Kadisnya juga jangan asal nerima laporan dari bawahan atau kepseknya saja. Harus turun langsung menanyakan langsung ke pihak sekolah, apa sebenarnya persoalan yang dihadapi oleh pihak sekolah. Kenapa dana BOS yang ada tidak dimanfaatkan untuk penggadaan meja dan kursi belajar,”tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, tahun 2023 ini ratusan pelajar di SMP Negeri 1 Lengkong Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi, sampai saat ini terpaksa harus belajar beralas lantai.
Humas SMP Negeri 1 Lengkong, Ramdan Soleh Ramdan merinci jumlah siswa SMP Negeri 1 Lengkong yang masih belajar beralas lantai tersebut lebih kurang ada 125 siswa.
“Masing-masing di kelas VIII A sebanyak 32 orang, VIII B 30 orang, VIII C 32 orang, dan VIII D 31 orang,”katanya.
Meja dan kursi belajar di SMP Negeri 1 Lengkong ucap Ramdan sebenarnya tersedia, hanya saja meja dan kursi tersebut sudah tidak laik pakai.
“Jumlah siswa baru yang baru masuk tidak seimbang dengan meja kursi yang tersedia. Siswa baru di kelas tujuh ada 186 orang, sementara yang lulus 120. Jadi lebih banyak yang baru,”ungkapnya.
Pihak SMP Negeri 1 Lengkong sebenarnya tidak tinggal diam dengan kondisi ini. Menurut Ramdan. Pihaknya telah berupaya menambah meja dan kursi baru, tapi keterbatasan anggaranlah yang membuat ketersediaan meja dan kursi belum tersedia.
“Baru tahun ini kami bisa mengalokasikan anggaran dana BOS untuk pembelian satu paket sarana belajar yang terdiri dari 20 meja dan 40 kursi kayu. Tapi dana BOS itupun tak cukup karena dialokasikan juga untuk keperluan lain, seperti gaji guru dan pegawai sekolah lainnya,”jelas Ramdan.
Selain mengalokasikan dana BOS untuk pengadaan meja kursi belajar, pihaknya juga sempat berdiskusi dengan komite sekolah.
Saat itu sempat disepakati ada iuran sumbangan dari orangtua/wali siswa untuk membantu penggadaan meja kursi di SMP Negeri 1 Lengkong.
Namun, sumbangan dari wali siswa tersebut tidak jadi dilakukan karena pertimbangan beberapa hal.”Hanya ada enam orangtua siswa yang membayar, dan itu pun uangnya kami kembalikan karena khawatir ada tuduhan pungli dan semacamnya,”tandasnya.
editor : Irwan Kurniawan