BERITAUSUKABUMI.COM-Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi per bulan Juli 2023, sedikitnya ada 25 bayi lima tahun atau Balita, mengalami stunting.
“Data hasil bulan Juli 2023, di Desa Sirnaresmi terdapat 25 balita stunting. Kampung adat Ciptagelar ada 6 balita, Cipulus 4 balita dan Sirnaresmi 15 balita,”kata Sekretaris Dinkes Kabupaten Sukabumi, Maskur Alawi dikonfirmasi BERITAUSUKABUMI.COM, Kamis (10/8/2023).
Upaya untuk terus mencegah stunting di kampung adat dan seluruh wilayah di Kabupaten Sukabumi akan terus dilakukan.Terlebih, Pemerintah Kabupaten Sukabumi di tahun 2023 ini menargetkan sebagai daerah zero stunting.
“Pemberian langsung makanan sehat dan bergizi. Kemudian upaya yang sudah dilakukan juga kita terus lakukan pemantauan di tiap posyandu, termasuk posyandu yang ada di kampung adat yang jumlahnya ada 6 posyandu,”tuturnya.
LIHAT JUGA :
- Pengadaan Antropometri Stunting di Dinkes Kabupaten Sukabumi Disoal Diaga Muda
- Protein Hewani Efektif Cegah Anak yang Alami Stunting
Adapun untuk data bulan Agustus 2023, pendataannya belum di validasi.”Pelaksanaan PMT mulai hari Senin tanggal 14 Agustus 2023,”singkatnya.
Untuk menekan angka balita stunting di Kabupaten Sukabumi, Maskur mengajak dalam keterlibatan penurunan stunting dari unsur pentahelix.
“Masalah stunting bukan hanya masalah yang harus dipecahkan pemerintah saja, semua elemen masyarakat bisa ikut terlibat membantu penurunan angksa stunting juga, mari bantu tekan angka stunting di Kabupaten Sukabumi,”ajak Maskur.
Terpisah, Bupati Sukabumi Marwan Hamami mengatakan Pemerintah Kabupaten Sukabumi telah berupaya semaksimal mungkin melalui berbagai aksi dan inovasi dalam mencegah stunting.
“Kami telah berupaya dengan melibatkan dinas terkait. Seperti intervensi gizi melalui dinas kesehatan. Ada pula inovasi seperti Gadis Sukabumi (Gerakan Aksi Deteksi dan Intervensi Stunting di Sukabumi) , Roasting (Rabu Observasi dan Aksi Sinergi Penanganan Stunting), dan inovasi lainnya,” ungkapnya.
Penulis : M.Pajar
Editor : Irwan Kurniawan