beritausukabumi.com-Sungai Cimandiri di Kampung Mariuk di Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menyimpan sejarah panjang yang berkaitan erat pusat kehidupan warga di masa lampau.
Ya, Sungai Cimandiri ini bukan sekadar aliran air, melainkan menjadi pusat kehidupan dan mata pencaharian masyarakat setempat sejak zaman kolonial Belanda hingga kini.
Pada masa kolonial, kawasan sekitar Sungai Cimandiri dikenal kaya akan hasil pertanian dan perkebunan. Pemerintah Belanda memanfaatkan daerah ini sebagai lahan perkebunan dan pertanian, dengan hasil bumi yang diangkut melalui sungai untuk dipasarkan ke kota-kota besar di sekitar Sukabumi.
“Dulu, Sungai Cimandiri itu menjadi jalur utama pengangkutan hasil bumi. Kami seakan hidup berdampingan dengan sungai ini,” kata H. Ucok Haris Maulana Yusup, tokoh masyarakat Simpenan yang pernah menjabat sebagai Wakil Bupati Sukabumi periode 2000-2005.
H. Ucok juga menyoroti kondisi jembatan peninggalan sejarah di Sungai Cimandiri yang kini terbengkalai. Menurutnya, jembatan tersebut dulu dirawat dan dijaga sebagai simbol warisan sejarah.
“Sayangnya, sekarang jembatan bersejarah ini dibiarkan terbengkalai tanpa perawatan atau renovasi. Saya berharap kepada pemerintah agar jembatan ini dirawat dan dilestarikan sebagai warisan sejarah kita,” ucapnya.
Ucok menambahkan bahwa hingga kini, Kampung Mariuk masih mempertahankan nilai-nilai tradisi dan kearifan lokalnya. Masyarakat tetap menjaga tradisi bertani dan mengelola sumber daya alam dengan bijak, sebagaimana yang diwariskan turun-temurun.
“Kami di sini menjaga budaya dan tradisi leluhur, termasuk cara bertani yang ramah lingkungan,” ujarnya.
Kini, pemerintah Kabupaten Sukabumi mulai mengembangkan potensi wisata di Kampung Mariuk dan sekitar Sungai Cimandiri, dengan harapan bisa mengenalkan sejarah lokal sekaligus memberikan dampak positif bagi ekonomi masyarakat.
H. Ucok menyatakan dukungannya terhadap pengembangan ini, asalkan tetap menghormati nilai budaya setempat. “Wisata boleh saja, tetapi identitas budaya harus tetap dijaga. Ini warisan kita,” tambahnya.