BERITAUSUKABUMI.COM-Salah satu Sekolah Dasar (SD) Negeri di Bantargebang Kampung Ciwaru, Desa Bantargebang, Kecamatan Bantargadung, Kabupaten Sukabumi, mengalami kerusakan parah pada ruang kelasnya.
Akibatnya, puluhan pelajar yang bersekolah di SD Negeri Bantargebang melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) di tenda darurat yang terbuat dari terpal beralaskan tanah selama beberapa bulan terakhir.
Kepala SDN Bantargebang, Edi Suhaedi mengatakan, para pelajar memilih belajar di tenda darurat guna menghindari risiko kecelakaan pada saat KBM.
Walau kondisi belajar yang kurang optimal, para pelajar berusaha untuk tetap fokus dalam belajar meskipun mereka merasa tidak nyaman di tenda darurat.
“Kami terpaksa memindahkan proses KBM ke tenda darurat itu, karena ruang kelasnya dikhawatirkan ambruk dan menimpa anak-anak. Iya, kalau semisal ini terjadi, pasti pihak sekolah yang akan disalahkan,” kata Edi pada Senin (30/10).
Sepanjang bangunan sekolah itu rusak, sambung Edi, terdapat salah seorang siswa yang tertimpa pada bagian atap. Meski tidak mengalami cidera berat, namun kejadian tersebut sangat memilukan bagi pihak sekolah.
“Iya, itu di ruang kelas III atapnya ambruk. Karena, kondisinya sudah lapuk hingga menimpa kepala siswa,” paparnya.
Dari semua ruang kelas di SDN Bantargebang ini, kata Edi, ada empat lokal kelas yang kondisinya rusak parah. Namun, dari semua lokal kelas di sekolah tersebut, hanya ruang kelas III hingga kelas VI yang kondisinya memprihatinkan dan dinilai sudah tidak layak digunakan untuk kegiatan proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) siswa.
“Bahkan, untuk pelajar kelas IV dan V terpaksa harus dialihkan proses KBM-nya untuk belajar di ruas Perpustakaan. Sedangkan, untuk siswa kelas III dan kelas VI, terpaksa siswanya harus rela belajar di tenda darurat di halaman sekolah,” timpalnya.
Menurutnya, kerusakan pada ruang kelas di SD Negeri Bantargebang itu terjadi karena disebabkan oleh faktor usia bangunan yang sudah tua dan kurangnya perawatan. Hal ini membuat kondisi bangunan semakin memburuk dan akhirnya rusak parah hingga dikhawatirkan roboh.
Kondisi lingkungan sekitar yang kurang terawat juga dapat memperparah kerusakan bangunan. Meskipun demikian, pihak sekolah berusaha untuk memperbaiki kondisi ruang kelas tersebut agar dapat digunakan kembali oleh para pelajar.
Pihak sekolah mengaku sudah melayangkan surat ke pihak dinas pendidikan setempat agar segera menindaklanjuti masalah tersebut. Namun, hingga saat ini belum ada kepastian kapan situasi tersebut akan berakhir. “Semoga para pelajar di SD Negeri Bantargebang tetap semangat dan tidak mengalami gangguan dalam proses belajarnya,” pungkasnya.
sumber : radarsukabumi