BERITAUSUKABUMI.COM-Sengketa klaim kepemilikan aset lahan antara pihak Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Sukabumi dengan Kantor Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi yang disokong sejumlah tokoh aktivis pergerakan Cicurug sampai saat ini masih berlanjut.
Terbaru, ada baliho bernada pengusiran terhadap pihak Perumda BPR Sukabumi agar hengkang dari area lahan yang disengketakan tersebut.
“Baliho tersebut adalah antusias bagaimana kerangka berpikir dalam rangka penyelematan aset pemda dalam hal ini lahan eks kewedanaan, dan untuk menjadi kaca persoalan ini harus segera ditindak lanjuti diselesaikan secara arif dan bijaksana,”kata Cepi Muksin, salah seorang aktivis pergerakan Cicurug dihubungi BERITAUSUKABUMI.COM, Kamis 18 November 2021.
ARTIKEL TERKAIT : Kisruh Aset Lahan Terus Berlanjut, Tokoh Cicurug Sesalkan Statmen Dirum BPR Sukabumi
Terkait baliho bernada pengusiran terhadap BPR Kabupaten Sukabumi, menurut Cepi dalam persoalan ini pihaknya memang bukan eksekutor. Tetapi, baliho itu sebagai simbol apabila warga Cicurug masih punya rasa memiliki aset Pemerintah Kabupaten Sukabumi dalam hal ini adalah cagar budaya situs Kecamatan Cicurug yang harus dijaga.
“Sesuai harapan kami intinya bahwa eks tanah kewedanaan Cicurug itu masuk dalam Perda Cagar Budaya yang perlu dilestarikan”ungkapnya.
Dihubungi terpisah, Direktur Umum dan Fungsi Kepatahuan Perumda BPR Sukabumi, Wibowo Hadikusuma belum bisa mengomentari atas adanya baliho bernada pengusiran itu. Alasannya kata Wibowo, ia harus terlebih dahulu berkordinasi dengan direktur utama dan jajaran dewan pengawas.
“Coba tanya ke pak Dirut yah. Ya begitulah harus koordinasi dulu dengan dirut dan dewas, mohon dimaklumi,”kata Wibowo melalui perpesanan whatsapp.
editor : Irwan Kurniawan
