BERITAUSUKABUMI.COM-Camat Cibadak Kabupaten Sukabumi, Abdul Naafi AR membenarkan jika PO alias Paryanto korban pembunuhan berantai oleh dukun pengganda uang di Banjarnegara Jawa Tengah, itu merupakan warga Karangtengah Kecamatan Cibadak Kabupaten Sukabumi.
“Setelah ditelusuri memang betul KTP dengan identitas nama Paryanto, tempat,tanggal lahir Jakarta 24 Januari 1970, Laki-laki, Islam, Wiraswasta, Alamat Kampung Pasar RT 01 RW 03 Kelurahan/Desa Karangtengah Kecamatan Cibadak Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat,”kata Abdul Naafi AR dikonfirmasi BERITAUSUKABUMI.COM, Selasa (4/4/2023).
LIHAT JUGA : Warga Cibadak Sukabumi jadi Korban Pembunuhan Dukun Pengganda Uang di Jawa Tengah
Meski beralamat di Karangtengah Kecamatan Cibadak, namun kata Abdul Naafi AR berdasarkan informasi dari Kades Karangtengah, Paryanto telah cukup lama pindah rumah ke daerah yang ada di Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi.
Rumah korban Paryanto di wilayah Karangtengah lanjut Abdul Naafi AR kini dalam keadaan kosong dan rusak serta tidak berpenghuni.
“Klarifikasi tentang diduga korban pembunuhan atas nama Paryanto memang betul ber KTP Karangtengah tepatnya beralamat di Kampung Pasar RT 01 RW 03. Tetapi yang bersangkutan telah lama pindah ke daerah Cisaat. Info dari pak Kades Karangtengah seperti itu,”ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, Paryanto jadi korban pembunuhan berencana oleh dukun pengganda uang di Kecamatan Wanayasa Kabupaten Banjarnegara Provinsi Jawa Tengah.
Dalam kasus pembunuhan berencana berkedok dukun pengganda uang ini, ada 10 korban yang tewas dibunuh, salah satu Paryanto, warga Kecamatan Cibadak Kabupaten Sukabumi.
Tersangka pelaku nekad membunuh Paryanto lantaran kesal karena terus menerus ditagih setelah sebelumnya korban PO dijanjikan akan melipatgandakan uang korban yang telah disetorkan, dari Rp 70 juta menjadi Rp 5 miliar.
Informasi Paryanto jadi korban pembunuhan berencana ini setelah Polres Banjarnegar mengungkap tindak pidana pembunuhan berencana yang dilakukan oleh Dukun Tohari (TH) Alias Mbah Slamet (45).
Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto mengatakan, kasus pembunuhan berencana berkedok dukun pengganda uang ini mirip dengan Wowon cs di kawasan Bantargebang Bekasi, Jawa Barat dan lokasi lainnya yang dibongkar Polda Metro Jaya pada pertengahan Januari 2023 lalu.
Pengungkapan kasus pembunuhan berencana berkedok dukun pengganda uang tersebut kata AKBP Hendri Yulianto berawal saat pihaknya menerima laporan orang hilang dari anak korban, GE pada 27 Maret lalu.
Dalam laporan itu, GE menjelaskan bahwa ayahnya tidak diketahui keberadaannya sejak tanggal 24 Maret.
editor : Irwan Kurniawan