BERITAUSUKABUMI.COM-Pendaftaran Bakal Calon Ketua Pengurus Kecamatan Komite Nasional Pemuda Indonesia (PK KNPI) Palabuhanratu resmi ditutup, Minggu 25/9/2022.
Steering Comitee (SC) Muscam PK KNPI Palabuhanratu, Perli Rijal menyebutkan, sebelumnya ada empat nama yang akan maju, namun hanya dua nama yang resmi mendaftar dan menyerahkan berkasnya kepada panitia SC Muscam PK KNPI Palabuhanratu.
“Yang resmi mendaftar hanya Bung Sep Rady dan Bung Friadi Mahyuzar. Keduanya membawa rekom dari OKP dan pemuda desa,”kata Perli kepada BERITAUSUKABUMI.COM, Selasa 27 September 2022.
Dari keduanya, lanjut Perli, masih belum melengkapi berkas persyaratan. Lantaran, ada persyaratan pernyataan tidak menggunakan narkoba dari BNNK, rekom kesehatan dokter rumah sakit umum dan beberapa persyaratan lainnya yang belum diserahkan pendaftar. Setelah pendaftaran ini ditutup, panitia memberikan waktu tiga hari untuk melengkapi berkasnya.
LIHAT JUGA
- Baliho HUT Kemerdekaan RI ke-77 KNPI Kota Sukabumi Dirusak
- Lewat KNPI, 150 Pemuda Kabupaten Sukabumi Divaksin Covid-19
“Panitia memberikan waktu untuk melengkapi berkas hingga Rabu 28 September 2022. Jika tidak melengkapi, maka dianggap mengundurkan diri,” tandas pria yang juga Ketua DPD Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Kabupaten Sukabumi ini.
Selanjutnya, panitia akan mengundang kandidat pada Kamis atau Jumat untuk menetapkan calon Ketua PK KNPI Palabuhanratu dan pengambilan nomor urut.
Ia berharap, Muscam PK KNPI Palabuhanratu yang diagendakan pelaksanaannya tanggal 3 Oktober 2022, kali ini bisa melahirkan gagasan-gagasan dalam membangun khususnya kepemudaan. Selain itu juga bisa meahirkan pemimpin yang berkarakter yang bisa mempersatukan pemuda Palabuhanratu.
“Tidak masalah jika dalam proses mendapatkan rekomendasi, pendaftaran hingga muscam terjadi perbedaan pendapat. Hal itu sunatullah dan lumrah dalam setiap musyawarah. Setelah musyawarah menghasilkan keputusan termasuk ketua terpilih (Formateur), saya harap, yang terpilih bisa merangkul dan yang belum terpilih bisa legowo,” harapnya.
editor : Hasna Fatimah Zahra