BERITAUSUKABUMI.COM-Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri mengatakan ada sebanyak 13 kepala keluarga atau KK terdampak bencana gempa bumi Gunung Salak berkekuatan 4,6 magnitudo yang terjadi sekira pukul 06:35:12 WIB, Kamis (14/12/2023).
Oleh karena itu Pemerintah Kabupaten Sukabumi melakukan penanggulangan dan langkah langkah yang diperlukan. Pemkab Sukabumi menyampaikan langkah prioritas pemerintah yang dilakukan saat ini selain penanggulangan adalah berkoordinasi dengan pihak BMKG, kemudian melakukan kajian kemungkinan dilaksanakan relokasi tempat warga yang terdampak.
“Langkah pertama yang di lakukan Pemkab Sukabumi saat ini sudah berkoordinasi dengan pihak BMKG untuk melihat dan mengecek perkembangan di lapangan,karena gempa terjadi sangat sering,”ungkap Iyos Soemantri saat lakukan kunjungan lapangan terkait penanganan bencana alam di Desa Cipeuteuy Kecamatan Kabandungan, Kamis (14/12/2023).
BACA JUGA :
- Begini Kondisi Bupati Sukabumi Marwan Hamami saat terjadi Gempa di Maroko
- Viral Saat Gempa Terjadi Jemaat Gereja Sebut Allahu Akbar
- Dampak Gempa Sukabumi, Rumah di Ciambar Alami Kerusakan
Yang kedua, kata Iyos yakni menimbang kemungkinan relokasi atau tidak bagi warga yang terdampak, hal tersebut setelah nanti ada hasil kajian dari BMKG
Mengenai kondisi kesehatan masyarakat yang terdampak, Iyos meminta petugas kesehatan harus hadir membantu dan memfasilitasi, selain kondisi kesehatan masyarakat tempat hunian sementara juga harus di fasilitasi.
“pemerintah daerah akan memberikan bantuan melalui BNPB dan Dinas Sosial untuk masing-masing keluarga yang terdampak” pungkasnya.
Sementara Sekertaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD Kabupaten Sukabumi, Yudistira, menambahkan kerusakan rumah akibat gempa bumi yakni sebanyak 137 rumah.
“Informasi dari rekan kita yang di lapangan, baik itu P2BK, BPBD, Tagana dan Kepala Desa khususnya, bahwa terjadi peningkatan perubahan dari ringan ke sedang, jumlahnya masih tetap 137,”tandasnya.
editor ; Irwan Kurniawan