BERITAUSUKABUMI.com-Seiring dimulainya awal pembangunan mega proyek Bukit Algoritma Sukabumi di wilayah Kecamatan Cikidang dan Cibadak Kabupaten Sukabumi. Nama Budi Sujatmiko pun mulai makin ramai jadi objek pemberitaan media massa.
Bicara proyek Bukit Algoritma Sukabumi, tentu tidak akan lepas dari nama Budiman Sujatmiko. Ia adalah inisiator Bukit Algoritma Sukabumi, sebuah kawasan yang nantinya bakal jadi salah satu pusat pengembangan inovasi dan teknologi.
Nama Budiman Sujatmika dikenal publik tidak hanya ada Bukit Algoritma Sukabumi saja, di zaman orde baru atau sewaktu ia masih jadi aktivis, sosok Budiman Sujitmiko sudah dikenal publik karena keberaniannya menantang kepemimpinan dan kebijakan Presiden Soeharto.
Disalin dari wikidpr.org, Budiman Sujatmiko lahir di Majenang, Cilacap, Jawa Tengah, 10 Maret 1970. Budiman merupakan aktivis dan politisi yang memulai keterlibatan politiknya di Partai Rakyat Demokratik atau PRD.
Publik saat itu mengenal Budiman ketika dituduh mendalangi gerakan menentang orde baru. Ia dinilai bertanggung jawab dalam Peristiwa 27 Juli 1996 dalam penyerbuan kantor Partai Demokrasi Indonesia dan kemudian divonis dengan hukuman 13 tahun penjara.
Karena hukuman penjara, Budiman tidak menyelesaikan kuliahnya di Universitas Gadjah Mada. Selepas dari penjara, Budiman kembali mengenyam pendidikan Ilmu Politik di Universitas London dan Master Hubungan Internasional di Universitas Cambridge, Inggris.
Setelah kembali ke Indonesia, pada akhir 2004 bergabung ke PDI Perjuangan, dan membentuk REPDEM (Relawan Perjuangan Demokrasi), sebuah organisasi sayap partai.
BACA JUGA :
- Kontribusi Dalam Pembangunan Bukit Algoritma Terbuka Bagi Masyarakat
- Silikon Valley Paman Sam Segera Hadir di Cikidang Sukabumi
Budiman menjabat sebagai anggota DPR RI dari PDI Perjuangan (dari Daerah Pemilihan Jawa Tengah VIII, meliputi Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Cilacap) dan duduk di komisi II yang membidangi pemerintahan dalam negeri, otonomi daerah, aparatur negara, dan agraria, dan juga merupakan Wakil Ketua Panitia Khusus Rancangan Undang-Undang Desa.
Pendidikan formal Budiman Sujitmiko dimulai di SD Pengadilan II Bogor, SMPN 1 Cilacap, SMUN 5 Bogor dan Fakultas Ekonomi UGM. Tetapi kuliah Budiman Sujitmiko di UGM tidak tuntas lantaran dipenjara terkait tuduhan Kudeta 27 Juli 1996.
Kemudian setelah bebas dari penjara, ia melanjutkan pendidikan Ilmu Politik di Universitas London,
Master Hubungan Internasional dari Cambridge University, serta ia juga adalah alumnus S2 Politik School of Oriental & African Studies, Inggris.
Perjalanan Politik Budiman Sujatmiko dimulai saat ia mendirikan sekaligus menjadi Ketua Umum pertama PRD atau Partai Rakyat Demokratik di tahun 1996. Di mana PRD ialah partai pertama di era Orde Baru dan partai pertama setelah 1973 yang tidak berasas Pancasila maupun Agama, tetapi cenderung ke arah Sosial Demokratik Progresif yang sering dituduh komunisme kala itu.
Sebelum menjabat Ketua Pelaksana Kiniku Bintang Raya KSO, Budiman Sujatmiko pernah dan sedang menduduki jabatan antara lain, jadi Koordinator Pendidikan dan Promosi Reformasi Agraria, ICD atau Institute for Community Development di Yogyakarta tahun 1992-1994.
Kemudian pernah jadi Deklarator REPDEM (Relawan Perjuangan Demokrasi tahun 2005. Anggota DPR RI FPDIP Komisi II. Pembina Utama di Dewan Pimpinan Nasional organisasi Parade Nusantara, dan Pengurus Steering Committee dari Social-Democracy Network in Asia (Jaringan Sosial-Demokrasi Asia) dan Wakil ketua Pansus RUU Pemerintahan Daerah.
Editor : Rikat Elang Perkasa