Berawal dari Facebook 29 Orang Nyaris jadi Korban Perdagangan Orang ke Australia

Polres Sukabumi berhasil mengungkap kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang melibatkan 29 korban. Ke 29 orang itu sebelumnya hendak diberangkatkan ke Australia. Kapolres Sukabumi, AKBP Maruly Pardede mengatakan, kronologis TPPO itu bermula ketika tersangka AS memposting lowongan kerja di media sosial Facebook dengan janji memberangkatkan 29 korban itu ke luar negeri.
Salah satu tersangka TPPO yang diamankan Polres Sukabumi/foto:Nanan

BERITAUSUKABUMI.COM-Polres Sukabumi berhasil mengungkap kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang melibatkan 29 korban.

Ke 29 orang itu sebelumnya hendak diberangkatkan ke Australia. Kapolres Sukabumi, AKBP Maruly Pardede mengatakan, kronologis TPPO itu bermula ketika tersangka AS memposting lowongan kerja di media sosial Facebook dengan janji memberangkatkan 29 korban itu ke luar negeri.

“Banyak yang tertarik dan menghubungi saudara AS, namun, proses tersebut melibatkan biaya administrasi yang tinggi, mencapai Rp 40.000.000 per orang, dengan janji bekerja di Australia dengan gaji menjanjikan,”kata Maruly Pardede pada konferensi pers di Mapolres Sukabumi, Selasa (3/10//2023).

Bacaan Lainnya

Setelah berhasil merekrut 29 korban, tersangka AS menerima uang dari tersangka lain yang masih dalam pencaerian atau DPO yakni A, dengan total sekitar Rp 100.000.000.

“Mereka merencanakan pemberangkatan melalui jalur laut, namun upaya tersebut gagal ketika A ditangkap oleh Polsek Cidaun Polres Cianjur,”ucap Maruly Pardede.

Kemudian pada tanggal 26 September 2023, 29 korban itu diberangkatkan ke Palabuhanratu, tapi saat tiba di Palabuhanratu, transaksi sisa pembayaran sewa kapal yang dilakukan oleh tersangka lain yitu H J sebesar Rp 168.000.000 tidak menghasilkan keberangkatan yang dijanjikan.

Dari hasil pendataan, 29 orang itu tidak hanya berasal dari Sukabumi, 29 orang tersebut ada yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, seperti dari Jawa Tengah, Jawa Timur, Lombok Nusa Tenggara Barat.

“Ada pula yang dari Daerah Istimewa Yogyakarta, Sumatera Utara Sulawesi Tengah dan juga kota Palu jadi total ini 29 orang,”ungkap Maruly Pardede.(A.Nanan/kontributor).


editor : Irwan Kurniawan

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *