Tiap Tahun Kabupaten Sukabumi jadi Langganan Keracunan Massal

Bupati Sukabumi Marwan Hamami menenggok korban keracunan di Nagrak beberapa waktu lalu (foto:istimewa)

BERITAUSUKABUMI.com-Kabupaten Sukabumi kerap jadi daerah langganan keracunan massal. Nyaris setiap tahun, kasus keracunan massal muncul lagi, lagi dan lagi terulang. Diantara peristiwa keracunan, malah ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB).

Contoh kita ambil data dari tahun 2019 saja, data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi mencatat sedikitnya jumlah keracunanan massal sudah terjadi kali ketujuh di sejumlah kecamatan di Kabupaten Sukabumi.

Jika dijumlah totalkan korban keracunan sudah mencapai ratusan orang. Bakhan, diantaranya ada yang sampai meninggal dunia, seperti yang dialami Yoyoh (54), warga Kampung Cijoho dan Olis (55), warga Kampung Cikupa Kecamatan Tegalbuled. Dan satu lagi warga Kabupaten Sukabumi yang meninggal akibata keracunan menimpa Dewi (37), warga Kampung Pangkalan, Desa Bojonggaling, Kecamatan Bantargadung yang meninggal dunia pada Kamis 12 September 2019 lalu.

Bacaan Lainnya

Di tahun 2020, peristiwa keracunan massal juga masih terjadi. Warga Desa Pawenang, Kecamatan Nagrak, Selasa 7 Juli 2020 lalu mengalami keracunan massal setelah sebelumnya keracunan massal terjadi di Kecamatan Nagrak. Yakni, di Desa Cisarua dan Desa Nagrak Utara.

Di Desa Nagrak Utara, di awal Februari 2018 lampau, kasus serupa juga pernah terjadi. Warga di sana keracunan setelah memakan makanan dari acara syukuran pernikahan, Selasa 27 Februari 2018.

Terbaru, diakhir penghujung Ramadhan 1442 Hijriah ini, kasus keracunan massal kembali terjadi. Kali ini delapan orang dalam satu keluarga di Dusun Ciangkrek, Desa Mekarasih, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi mengalami keracunan makanan usai berbuka puasa Selasa, 4 Mei 2021 setelah mereka mengkonsumsi sajian ikan olahan pindang atau ikan cue.

Kemudian, Rabu 6 Mei 2021, keracunan massal kembali menimpa 34 warga Kampung Cileungsir RT 42/10 Desa Sindangresmi Kecamatan Jampangtengah.

Untuk kasus keracunan ini di Jampangtengah ini, Kepala Plt BPBD Kabupaten Sukabumi, Anita Mulyani mengatakan, 34 warga yang mengalami mual, muntah dan mencret terjadi usai mereka menyantap jajanan es cendol untuk berbuka puasa.

Dinkes Kabupaten Sukabumi juga mencatat, faktor penyebab keracunan tidak lain karena faktor mengkonsumsi makanan, makanan yang disinyalir sudah basi atau sudah terkontaminasi zat yang mengandung bakteri dan penyebab lainnya.

Sebelumnya, Kepala Dinkes Kabupaten Sukabumi Harun Alrasyid mengklaim, dari sejumlah peristiwa keracunan massal, pihaknya sudah melakukan langkah investigasi dan mengambil sampel makanan yang dikonsumsi para korban keracunan.

“Karena pada umumnya keracunan makanan yang terjadi di Kabupaten Sukabumi bertitik tolak pada cara mendapatkan makanan, bagaimana cara pengolahannya dan terakhir bagaimana cara menyajikannya,”kata Harun beberapa waktu lalu.

Dari rangkaian kasus keracunan lanjut Harun, dinas yang dipimpinnya sudah merekomendasikan beberapa hal. Rekomendasi itu antara lain, kepada jajaran dinas kesehatan baik pada tingkat puskemas dan jajaran di dinkes untuk selalu waspada dan melakukan sosialisasi deteksi dini terhadap potensi adanya keracunan.

Menurut dr. Anita Amalia Sari dari KlikDokter, ada beberapa upaya mudah yang bisa lakukan untuk mencegah terjadinya keracunan, yaitu:

1. Jaga kebersihan tangan dan bahan makanan

Cuci tangan Anda menggunakan sabun dan air mengalir sebelum dan sebelum makan, juga ketika menyiapkan dan menyajikan makanan. Cuci juga buah atau sayur yang baru Anda beli di pasar hingga bersih sebelum memutuskan untuk memasaknya.

2. Masak hingga matang

Masak makanan hingga matang sempurna sebelum Anda mengonsumsinya. Hal ini paling utama dilakukan jika yang hendak Anda konsumsi adalah daging merah, daging unggas, dan telur.

Selain itu, Anda juga disarankan untuk menghindari susu yang tidak dipasteurisasi (susu mentah). Susu semacam ini sangat mungkin menyebabkan keracunan makanan.

3. Jaga higienitas makanan dan peralatan

Pastikan Anda tidak meletakkan peralatan dapur yang digunakan untuk mengolah makanan mentah berdekatan dengan makanan matang yang hendak disimpan. Hal ini dilakukan demi menjaga higienitas makanan sebelum Anda mengonsumsinya.

Di samping itu, cuci hingga bersih dan keringkan dengan sempurna peralatan dapur yang telah selesai digunakan. Tindakan ini sangat penting dilakukan, khususnya pada pisau dan talenan.

4. Simpan dengan baik

Bila hendak menyimpan bahan makanan setelah dicuci bersih, pastikan Anda meletakannya di lemari pendingin yang dikhususkan untuk bahan makanan terkait. Misalnya, menaruh sayur di rak sayur, daging di rak daging.

5. Buang makanan kedaluwarsa

Jika makanan yang Anda beli atau simpan sudah terlihat tidak layak, berubah warna, berbau tak sedap, segera buang ke tempat sampah. Apabila yang Anda beli adalah makanan kalengan, perhatikan tanggal kedaluwarsa pada label kemasan. Jika sudah melewati tanggal yang tertera, segera buang dan jangan pernah berpikir untuk mengonsumsinya.

Selalu waspada dan berhati-hati. Jangan sampai makanan yang Anda konsumsi justru menyebabkan keracunan. Akan tetapi, apabila keracunan makanan sudah telanjur terjadi, segera periksakan diri ke dokter. Semakin cepat ditangani, semakin besar pula kemungkinan untuk sembuh.


laporan : Ayyatul Husna

editor : Rikat Elang Perkasa

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *