BERITAUSUKABUMI.COM-Fatah Yamani (43 tahun) seorang staf tenaga honorer yang bekerja di Dinas Komunikasi Informasi dan Persandian (Diskominfosan) Kabupaten Sukabumi dan Muhammad Rafli (16 tahun ) seorang pelajar atau santri tewas akibat tersambar petir pada Minggu (21/4/2024).
Kedua warga Kampung Cangehgar Kelurahan/Desa Palabuhanratu dan warga Kampung Cisarua, RT 001/RW 008, Desa Cisarua, Kecamatan Nagrak, Kabupaten sukabumi ini tewas setelah tersambar petir di ruas Jalan Raya Cikembar tepatnya di Kampung Cimenteng, RT 03/RW 05, Desa Sukamulya, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi sekira Pukul 14.30 WIB.
Berdasarkan keterangan dari Polsek Cikembar Polres Sukabumi, Fatah dan Rafli bersama ibu kandungnya Rafli sebelum kejadian tersambar petir, ketiganya sama-sama berteduh di salah satu bangunan warung milik warga sekitar.
“Berdasarkan pemeriksaan sementara dari sejumlah saksi, peristiwa tersebut berawal saat kedua korban tengah berteduh di sebuah warung semi permanen yang berada di pinggir ruas Jalan Raya Primer sekira pukul 14.30 WIB. Keduanya berteduh karena saat itu hujan lebat. Nah, pada saat hujan itu, kedua korban memainkan handphone, dan tanpa disadari kedua korban ada sambaran petir yang menyambar mereka yang sedang berteduh di warung tersebut,” kata Kapolsek Cikembar AKP R. Panji Setiaji dalam keterangan resminya, Minggu (21/4/2024).
Akibat sambaran petir tersebut, Fatah Yamani meninggal dunia di tempat kejadian. Sedangkan Rafli, sebelum dinyatakan meninggal dunia, sempat dilarikan terdahulu ke RSUD Sekarwangi Cibadak. Namun, ditangah perjalanan Rafli dinyatakan sudah tidak bernyawa.
“Kalau Rafli saat kejadian diantar ibu kandungnya untuk berangkat ke Ponpes Al-Wasilah Warungkiara. Ketika terjadi sambaran petir, ibunya Rafli selamat dan langsung meminta pertolongan kepada pengemudi yang melewati jalan di lokasi kejadian,”ungkap Panji Setiaji.
Sedangkan Fatah Yamin berteduh di lokasi kejadian setelah hendak pulang ke Palabuhanratu seusai pulang dari Cibadak untuk urusan keluarga.
Menurut Panji, kedua keluarga menolak untuk dilakukan autopsi terhadap jasad kedua korban. Keluarga korban sudah menerima kejadian ini sebagai takdir dari Tuhan.
editor : Irwan Kurniawan