BERITAUSUKABUMI.COM-Dalam sepekan ini netizen di Sukabumi Jawa Barat, diramaikan dengan aksi konten video Pandawara Group yang memperlihatkan pemandangan tumpukan lautan sampah di Pantai Cibutung Kecamatan Simpenan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Beragam reaksipun muncul, ada yang merespon positif ada pula yang terkesan kebakaran jenggot terutama pemerindah desa setempat yang setengah tidak terima dengan isi konten Pandawara Group, apalagi di konten video tersebut, Pandawa Group melebali Pantai Cibutung Simpenan sebagai pantai terkotor di Indonesia dengan rangking nomor 4.
“Karena ada tulisan bahwasannya Pantai Cibutung itu adalah pantai terkotor keempat di Indonesia dan kita pun sedang mempertanyakan apakah itu berdasarkan bukti-bukti yang ada, hasil observasi atau penelitian,”kata ketua Karang Taruna Kecamatan Simpenan, Deris Alfauzi, kepada wartawan, Minggu (1/10/2023).
Rencananya, komunitas Pandawara Group yang beranggotakan 5 personil ada Bandung Jawa Barat ini akan melakukan aksi bersih-bersih Pantai Cibutung Simpenan dan sekitar pada tanggal 6-7 Oktober 2023.
Dalam video viral pemandangan tumpukan lautan sampah di Pantai Cibutung Simpenan yang diunggah di akun milik mereka, @pandawaragroup, mereka juga mengajak warga Sukabumi yang peduli terhadap lingkungan untuk sama-sama bergabung membersihkan lautan sampah di Pantai Cibutung Simpenan.
Telah banyak artikel yang memuat sepak terjang dan awal mula munculnya Pandawara Group yang diisi Agung Permana, Gilang Rahma, Muhammad Ikhsan, Rafla Pasya, dan Rifki Sa’dulah ini.
Dihimpun BERITAUSUKABUMI.COM dari berbagai sumber, Pandawara Group kali pertama melakukan aksi berani kotor dengan bersih-bersih ngangkut sampah yang ada di sekitar lingkungan mereka, terutama ngangkut sampah yang ada di sungai.
Pelan tapi pasti aksi mereka semakin dikenal karena konten-konten bebereusih runtah (bersih sampah) terutama di area sungai yang semula kotor tak karuan, mereka sulap jadi asri dan bersih.
Mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil pun sempat mengapresiasi aksi berani kotor ngangkut sampah personil Pandawara Group.
Bahkan, aksi mereka tidak hanya jadi sorotan di dalam negeri saja. Mata luar negeri pun melirik aksi mereka. Salah satunya media online Nas Daily.
Dilihat dari akun TikTok @pandawaragroup, mereka telah memulai konten bersih-bersih sampai mulai dari bulan Agustus 2022 lalu.
Terlihat juga bahwa kelima pemuda ini berhasil mencuri hati setiap penontonnya melalui konten membersihkan sampah di sungai yang tak jarang mereka unggah hingga pada hari Valentine 2023 dengan caption “valentine with earth”.
Public figure Denny Sumargo turut mengundang kelimanya dalam sebuah podcast. Salah satu dari mereka pun mengatakan bahwa awal mula dari niat mereka membersihkan sungai adalah karena daerah rumah mereka yang tak absen dari bencana banjir.
Melihat sampah menggenang dan memenuhi sungai sekitaran rumah mereka, mulailah aksi bersih-bersih tersebut dilakukan.
“Kita pun berlima kebetulan korban dari masalah sampah, banjir sampe masuk rumah. Karena memang banjir datang mulu dari dulu dan ga pernah beres sampai sekarang. Jadi, kepikiran untuk membersihkan sampah-sampah di sekitaran rumah, awalnya begitu,” ujar salah satu dari mereka kepada Denny Sumargo.
Meskipun telah sering mengurangi sampah dari area sekitaran rumah, banjir tak kian berhenti menghampiri rumah mereka.
“Sebenarnya sebanyak apapun sampah yang kita bersihkan, mungkin dalam waktu dekat ga akan pernah beres kalau kesadaran dari masyarakat Indonesia tetap kurang,”kata Agung Permana.
Mereka pun menceritakan bahwa dari jarak 10 meter tempat mereka membersihkan, ada saja orang yang melempar sampah ke sungai.
“Kita pernah ngalamin di satu sungai ada ular lewat di antara kaki kita berlima, ternyata pas begitu dia naik ke daratan, itu ular piton ukuran 8 meter. Dia ga gigit kita mungkin karena tahu niat kita membersihkan lingkungan.”
Pandawara Group merasa bahwa apa yang mereka sudah lakukan itu belum seberapa, namun bersyukur dapat bersahabat dengan alam di manapun mereka.
Tak hanya pengalaman meregang nyawa dengan ular piton, salah satu member mereka juga pernah hampir terbawa arus air banjir setinggi 2 meter akibat curah hujan tinggi di daerah lain saat mereka membersihkan sungai dalam keadaan hujan gerimis.
“Kita telat dikit, 10 detik dia meninggal. Kita ceritanya lagi beres-beres di sungai, kaki dia nyangkut di kain dan gabisa gerak, terus air tiba-tiba naik dikit dan ada gelombang 2 meteran datang,” ungkap salah satu member Pandawara.
Editor : Irwan Kurniawan