BERITAUSUKABUMI.COM-Ada 60 ton sampah botol plastik kiriman dari Pulau Bali setiap minggu dikirim ke Jawa Barat untuk diolah oleh teknologi canggih di Padalarang untuk kembali menjadi botol air mineral.
Demikian tulis Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di jejaring akun medsosnya Rabu, 21 April 2021.
Kang Emil begitu ia akrab disapa juga menyebut jika teknologi canggih ini dimiliki oleh Namasindo Plas yang berlokasi di Padalarang Jawa Barat.
“Satu-satunya fasilitas di Indonesia mengubah PET plastik dengan 5 tahap untuk kembali menjadi kemasan botol plastik siap pakai.
Mari sekarang kita budayakan pilah dan kumpulkan sampah plastik, kirim ke pabrik Namasindo Plas ini, melalui beragam sistem koleksi sampah, salah satunya adalah Apps Octoous yang dimotori oleh Hamish Daud,” tulis Kang Emil.
Menurutnya istilah Circular Economy adalah untuk produk yang dipakai konsumen, jadi sampah, dikumpulkan, dan didaur ulang oleh teknologi canggih menjadi produk yang sama persis.
“Dan kemudian dipakai lagi oleh konsumen. Jadi berputar tidak nyampahi lautan. Pelestari atau pengumpul sampah botol plastik ini ada yang penghasilannya 5-10 juta sebulan. Tertarik?,”tanya Kang Emil.
Dikutip dari Beritasatu.com, PT Namasindo Plas adalah perusahaan pertama di Indonesia yang telah mendirikan pabrik pengolahan daur ulang PET mulai tahun 2008. Langkah itu dilakukan sebagai wujud dari program kepedulian lingkungan dalam pengurangan sampah botol PET yang belum banyak di kelola dengan benar.
Produk yang diolah dari proses daur ulang tersebut pun layak digunakan sesuai dengan pemanfaatannya. Kesadaran konsumen untuk memanfaatkan botol plastik PET daur ulang itu juga harus terus ditingkatkan.
“Untuk meningkatkan kesadaran ini memerlukan edukasi bahwa teknologi daur ulang sudah sangat berkembang dan memenuhi berbagai kriteria atau standar internasional. Semakin banyak konsumen memanfaatkannya maka usaha daur ulang juga akan meningkat,” ujar Yanto Widodo selaku Presiden Direktur PT Namasindo Plas di Bandung, Jawa Barat.
Penulis : Rikat Elang Perkasa
Editor : Rikat Elang Perkasa