BERITAUSUKABUMI.COM–Bunga Gladiol tumbuh berkembang subur di wilayah Kabupaten Sukabumi, khususnya di daerah Desa Karawang Kecamatan Sukabumi Kabupaten Sukabumi.
Gladiol sendiri adalah bunga potong yang sudah populer di Indonesia. Warnanya dan bunganya sangat indah juga diminati terutama saat acara perkawinan, seminar serta pertemuan lainnya. Tak heran, Bunga Gladiol termasuk bunga dengan nilai ekonomis tinggi.
Di Sukabumi, Bunga Gladiol itu bisa tumbuh baik lantaran Sukabumi memiliki ketinggian 600-1400 mdpl.
Dengan adanya potensi tersebut Direktur buah dan Flori Kementerian Pertanian Dr. Liferdi Lukman, berharap petani Bunga gladiol lebih terperhatikan pasokan dan ketersediaan bibitnya.
“Kita juga terus memberikan semangat dan harapan bagi petani bunga potong yang sempat terpuruk karena pandemi Covid 19,”kata Liferdi Lukman didampingi Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi Thendy Hendrayana dan Camat Sukabumi Nunung Nurhayati saat hadiri panen Bunga Gladiol, Kamis 27 Januari 2022.
Dalam kesempatan tersebut, Camat Sukabumi Nunung Nurhayati menyampaikan permohonan kepada Kementerian Pertanian mengenai bantuan program pertanian untuk Kecamatan Sukabumi
“Program pertanian tentu sangat penting bagi peningkatan kesejahteraan petani, selain itu relevan dengan program prioritas kabupaten Sukabumi yakni pengembangan sektor pertanian dan pariwisata,”ujar Nunung Nurhayati.
Disalin dari wikipedia.org hasil penelitian tahun 1988, Indonesia mengenal 20 varietas gladiol dari Belanda kemudian diuji multi lokasi di kebun percobaan Sub Balai Penelitian Hortikultura Cipanas. Tiga varietas di antaranya memiliki penampilan yang paling indah, (warna dan bentuknya berbeda dengan gladiol lama), yaitu: White godness (putih), Tradehorn (merah jingga), dan Priscilla (putih). Ragam jenis bunga gladiol adalah:
- Gladiolus gandavensis, berukuran besar, susunan bunga terlihat bertumpang tindih, panjang 90–150 cm.
- Gladiolus primulinus. berukuran kecil, sangat menarik. Bertangkai halus tetapi kuat dan panjangnya mencapai 90 cm.
- Gladiolus ramosus. Panjang tangkai bunga 100–300 cm.
- Gladiolus nanus. Tangkai bunga melengkung, dan panjang hanya 35 cm.
Beberapa kultivar bunga gladiol lainnya yang telah di uji di Indonesia adalah: Red Majesty, Priscilla, Oscar, Rose Supreme, Sanclere, Dr. Mansoer, Albino, Salem, Marah Api, Queen Occer, Ceker dan lain sebagainya. Sementara itu, Badan Litbang Pertanian melalui Balai Penelitian Tanaman Hias (Balithi) telah menghasilkan empat varietas gladiol, yaitu, Dayang Sumbi, Kaifa, Clara, dan Nabila .
Bunga yang bisa tumbuh di ketinggian 600–1400 m dpl ini, mempunyai nilai ekonomis cukup baik. Tanaman yang berasal dari Afrika Selatan ini mempunyai nama latin ”Gladius”, yang berarti ”pedang kecil”, bisa tumbuh dengan baik pada tanah ber-pH 5,8-6,5 dalam suhu 10-25 o C. Perbanyakan dapat dilakukan secara vegetatif maupun generatif. Tanaman ini sangat toleran pada berbagai struktur tanah, dari tanah yang ringan berpasir dengan berbahan organik rendah sampai tanah yang berat berlempung atau liat. Penanaman gladiol harus diusahakan pada lahan yang bukan bekas pertanaman gladiol atau keluarga dekatnya, seperti iris, ixia, freesia dan monbretia.
Sentra produksi bunga gladiol di Indonesia untuk daerah Jawa Barat terdapat di Parongpong (Bandung), Salabintana (Sukabumi) dan Cipanas (Cianjur).
Di Jawa tengah terdapat di daerah Bandungan (Semarang) sedangkan di Jawa Timur berada di daerah Batu (Malang). Gladiol diproduksi sebagai bunga potong yang mempunyai nilai ekonomi dan memiliki nilai estetika.
Bunga potong juga merupakan sarana peralatan tradisional, agama, upacara kenegaraan dan keperluan ritual lainnya. Gladiol merupakan salah satu bunga potong yang paling banyak dicari, baik untuk hiasan di gedung pesta atau di rumah huni.
Tanaman gladiol akan berbunga sekitar 60-90 hari setelah tanam. Ukuran bunganya yang relatif besar membuatnya eye catching dan pantas dibeli. Gladiol juga kaya warna. Ada gladiol merah muda, putih bergaris ungu, oranye muda, oranye, kuning, gladiol dua warna, dan tentunya putih.
Namun, Bunga gladiol tergolong bunga yang mudah kehilangan air (gladiol cepat layu). Meskipun begitu, kondisi tersebut masih dapat disiasati. Tentunya, teknik memanen yang benar juga harus diterapkan.
Bunga potong sebaiknya tidak dipanen ketika mentari sedang terik tetapi dipanen sebelum matahari terbit atau menjelang petang. Saat memanen, batang bunga dipotong miring. Dengan begitu, tercipta penampang batang yang lebih luas untuk menyerap air.
Panen bunga dapat dilakukan setelah kuntum 1 dan kuntum 2 bunga terbawah sudah menunjukkan warnanya, tetapi belum mekar. Bila panen dilakukan setelah mekar, bunga gladiol akan mudah rusak pada saat pengangkutan. Tetapi sebaliknya bila bunga dipanen terlalu awal, maka bunga tidak dapat mekar sempurna.
editor : Hasna Fatimah Zahra