BERITAUSUKABUMI.com-Mempelesetkan pribahasa, gagal satu tumbuh puluhan menara. Nampaknya pribahasa ini cocok disematkan ke Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) atau tenaga kincir angin yang lama di Desa Taman Jaya Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat gagal tak terpakai alias terbengkalai.
Meski PLTB di Desa Taman Jaya terbengkalai, tapi kini puluhan menara kincir angin pembangkit listrik serupa akan rencananya akan dibangun. Puluhan kincir bayu dengan ketinggian hingga 120 meter itu rencananya akan dibangun di kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi.
Dikutip dari sukabumiupdate.com, PLTB itu akan dibangun oleh UPC Asia Wind Limited. Pada Jumat (20/04) perusahaan tersebut telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) kerjasama dengan Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (DJEBTKE), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM).
Rencananya Geopark Ciletuh di Sukabumi bakal dilengkapi kincir angin sebagai sumber dengan total menara mencapai 50-55 menara.
Selain sebagai sumber energi listrik, keberadaan kincir-kincir raksasa ini juga bisa menjadi ikon wisata di kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu.
Pembangunan PLTB ini akan dilakukan oleh melibatkan Kenertec, produsen lokal menara kincir angin Kenertec dan perusahaan multinasional UPC Renewables dengan kontrak senilai Rp 500 miliar.
“Penggunaan menara kincir angin buatan dalam negeri akan memberikan peluang yang lebih besar bagi pabrikan lokal untuk berkembang di bidang energi terbarukan,” kata tim pemasaran Kenertec CD Choi dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, 22 April 2021.
Jika terealisasi, puluhan menara kincir angin di lokasi yang dinobatkan sebagai situs taman bumi oleh UNESCO itu juga bisa menjadi ikon wisata baru kelas dunia bagi Kabupaten Sukabumi dan memperkuat citra Indonesia dan Jawa Barat yang mendukung energi bersih.
Menara kincir angin buatan Kenertec telah digunakan di berbagai belahan dunia, namun untuk pertama kalinya di Indonesia digunakan di pembangkit listrik tenaga angin Sidrap di Sulawesi Selatan dengan 30 turbin berspesifikasi tinggi menghasilkan kapasitas terpasang 75 MegaWatt (MW).
Editor : Rikat Elang Perkasa