Bunda Iffet Cinta, Kesetiaan, dan Keteguhan di Balik Slank

Kalau kamu penggemar Slank, pasti sudah sering dengar nama Bunda Iffet. Yup, beliau ini bukan cuma manajer, tapi juga kayak ibu kandung kedua buat para personel Slank. Sejak dulu, Bunda Iffet selalu ada di saat Slank naik maupun jatuh. Waktu personel Slank sempat terjerat masalah narkoba, Bunda nggak pergi atau marah-marah kayak orang lain. Malah sebaliknya, beliau tetap sabar, kuat, dan terus membimbing mereka keluar dari kegelapan itu.
Kalau kamu penggemar Slank, pasti sudah sering dengar nama Bunda Iffet. Yup, beliau ini bukan cuma manajer, tapi juga kayak ibu kandung kedua buat para personel Slank. Sejak dulu, Bunda Iffet selalu ada di saat Slank naik maupun jatuh. Waktu personel Slank sempat terjerat masalah narkoba, Bunda nggak pergi atau marah-marah kayak orang lain. Malah sebaliknya, beliau tetap sabar, kuat, dan terus membimbing mereka keluar dari kegelapan itu.

BERITAUSUKABUMI.CO-Di balik gemuruh ribuan Slankers yang memadati setiap konser, ada satu sosok yang selalu hadir dengan senyuman hangat dan tatapan penuh ketegasan: Bunda Iffet. Sejak awal perjalanan Slank, beliau bukan hanya seorang manajer, melainkan ibu kedua yang membesarkan, melindungi, sekaligus membimbing para personel melewati badai kehidupan.

Suatu ketika di masa kelam Slank, ketika narkoba hampir menghancurkan segalanya, dunia seakan berbalik punggung. Namun, tidak dengan Bunda Iffet. Di saat banyak yang memilih pergi, beliau tetap berdiri tegak di samping para personel, menguatkan dengan sabar dan kasih tanpa syarat.

“Saya tidak pernah meninggalkan mereka karena saya percaya, setiap orang berhak diberi kesempatan kedua,” ujar Bunda Iffet dalam sebuah wawancara.

Bacaan Lainnya

Bunda Iffet memahami bahwa mengelola band bukan sekadar soal jadwal manggung atau negosiasi kontrak. Lebih dari itu, ia menanamkan nilai-nilai kejujuran, persaudaraan, dan semangat untuk berubah menjadi lebih baik. Ia mengingatkan mereka bahwa popularitas bukanlah tujuan utama, melainkan alat untuk menyebarkan pesan positif.

“Kalau bukan karena Bunda, mungkin kami sudah hancur dari dulu,” kata Bimbim, drummer sekaligus pendiri Slank, dalam salah satu sesi wawancara. “Bunda bukan cuma manajer, dia yang ngajarin kita tentang hidup, tentang arti setia dan jujur sama diri sendiri.”

Seiring waktu, Slank bukan hanya bangkit, tapi juga menemukan kembali ruh perjuangan mereka. Album demi album lahir dari proses penyembuhan dan pertumbuhan itu, disaksikan langsung oleh sosok Bunda yang tak pernah lelah mendukung dari balik panggung.

Kini, dalam setiap konser besar atau perayaan penting Slank, keberadaan Bunda Iffet selalu terasa. Ia hadir tidak hanya sebagai bagian dari tim kerja, melainkan sebagai simbol cinta, ketulusan, dan kekuatan yang tak tergoyahkan.

“Bunda itu fondasi kami,” kata Kaka, vokalis Slank. “Bersama Bunda, kita belajar kalau hidup ini bukan cuma tentang naik ke atas, tapi tentang tetap manusiawi di setiap langkahnya.”

Perjalanan panjang Slank adalah bukti nyata bahwa di balik setiap sukses besar, selalu ada cinta yang tak terlihat, doa yang tak terdengar, dan tangan-tangan lembut yang membimbing dalam diam.

Tanpa Bunda Iffet, Slank mungkin hanya menjadi catatan lain dalam sejarah musik Indonesia. Namun berkat beliau, Slank tumbuh menjadi legenda hidup — dan cinta itu, akan terus hidup dalam setiap nada dan lirik yang mereka bawa ke atas panggung.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *