BERITAUSUKABUMI.COM-Aksi unjuk rasa BEM Universitas Nusa Putra Sukabumi, sempat diwarnai kericuhan dengan sejumlah petugas gabungan dari Polres Sukabumi dan Satpol PP Kabupaten Sukabumi.
“Kami datang ke sini pak untuk menemui bapak Bupati, dan wakil bupati yang dua periode memimpin Kabupaten Sukabumi, kami anak-anaknya ingin datang bertemu, bertanya tapi kami tidak direspon,”kata Presiden Mahasiswa Universitas Nusa Putra, Angga Septiana Ardianto kepada BERITAUSUKABUMI.COM, usai unjuk rasa.
Padahal menurut Angga, persyaratan administrasi untuk bisa bertemu langsung bupati dan wakilnya sebelum melakukan unjuk rasa sudah ditempuh dari awal.
“Pertama kami mengajukan di Pendopo Sukabumi yang ada di Kota Sukabumi, tapi katanya tidak bisa harus ke Pendopo Palabuhanratu. Setelah kami datang ke Pendopo Palabuhanratu ternyata bupatinya ada di Pendopo Sukabumi, ini seakan akan mencederai bagaimana perjuangan rakyat dan mahasiswa,”ujarnya.
Kekecewaan peserta unjuk rasa bertambah lanjut Angga, manakala ada pejabat perwakilan dari Pemkab Sukabumi, malah memilih pergi sebelum mendengar tuntas aspirasi yang disampaikan.
“Ada perwakilan, yang lucunya awalnya tidak mau menemui kami malah pergi masuk, kabur, ketika kami tekan datang kembali, justru ini tidak mencerminkan bagaimana pejabat pejabat Kabupaten Sukabumi serius menanggapi aspirasi rakyatnya,”ucapnya.
Angga mengultimatum, sksi unjuk rasa yang sama akan kembali dilakukan bila terhitung dari tanggal 8 Agustus sampai 20 Agustus 2023, Pemkab Sukabumi tidak memberi mendapat tanggapan atas tuntutan mereka.
“Kami tadi sudah memberikan tuntutan terhitung 8 Agustus sampai 20 agustus 2023 untuk merealisasikan tuntutan kami, jadi ketika kami tidak direspon kembali kami akan membawa massa yang jumlahnya lebih besar daripada ini,”ancamnya.