BERITAUSUKABUMI.COM RSUD R. Syamsudin SH, yang lebih dikenal sebagai RSUD Bunut Kota Sukabumi, tengah menghadapi krisis keuangan serius. Untuk menjaga layanan tetap berjalan, rumah sakit ini terpaksa mengajukan pinjaman sebesar Rp9 miliar ke bank melalui skema Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
“Situasinya memang tidak ideal, tapi ini satu-satunya langkah realistis untuk menjaga agar rumah sakit tetap bisa melayani masyarakat,” ujar Direktur RSUD R. Syamsudin SH, dr. Wahyu Handriana, saat dikonfirmasi media, Jumat (26/4/2025).
Menurut Wahyu, dana pinjaman tersebut akan digunakan untuk membiayai operasional penting seperti pembayaran gaji pegawai, pengadaan obat-obatan, serta renovasi ruang rawat inap yang sudah mendesak. Tanpa tambahan dana, operasional rumah sakit dikhawatirkan lumpuh.
“Kami berusaha menjaga kualitas layanan sebisa mungkin. Tapi tanpa dukungan dana tambahan, pelayanan bisa terganggu. Ini keputusan sulit, tapi harus diambil,” tambahnya.
Langkah ini pun memantik perhatian publik dan pemangku kepentingan. Sejumlah kalangan menilai kondisi ini sebagai cerminan lemahnya sistem pembiayaan layanan publik di daerah.
“Jika rumah sakit pemerintah saja harus berutang untuk bertahan, maka ini alarm keras bagi kita semua,” ujar seorang pengamat kebijakan publik lokal, Dina Permata. “Pemkot perlu duduk bersama mencari solusi jangka panjang, bukan hanya tambal sulam.” ujarnya.