Ngabuburit Sambil Berburu Takjil di Tugu Macan Sukalarang

Mencari takjil sambil menunggu berbuka puasa memang menjadi kegiatan yang menyenangkan. Salah satu tempat yang mungkin menjadi rekomendasi untuk berburu takjil adalah di sekitar tugu macan Kecamatan Sukalarang kabupaten Sukabumi.
Pedagang takjil di seputran tugu macan Sukalarang/foto:yogafirdaus

BERITAUSUKABUMI.COM-Mencari takjil sambil menunggu berbuka puasa memang menjadi kegiatan yang menyenangkan.

Salah satu tempat yang mungkin menjadi rekomendasi untuk berburu takjil (makanan buka puasa) adalah di sekitar tugu macan Kecamatan Sukalarang kabupaten Sukabumi.

Penjual takjil sepanjang jalan biasanya muncul di sore hari, menjelang waktu berbuka puasa. Mereka memasang gerobak atau tenda di tepi jalan atau di dekat tugu macan untuk menarik perhatian pembeli.

Bacaan Lainnya

Selain memudahkan masyarakat dalam mencari makanan dan minuman berbuka puasa. Bagi sebagian orang, mencari dan membeli takjil dari penjual sepanjang jalan juga menjadi momen sosial dan kebersamaan dengan keluarga atau teman-teman.

“Iya sambil ngabuburit dari awal puasa Ramadan, saya selalu mampir membeli makanan untuk berbuka di tugu macan ini. Makanan beragam dan harganya beragam,”kata Agustina Hakim (24 tahun) seorang pembeli kepada BERITAUSUKABUMI.COM, Minggu (17/3/2024).

Antusias masyarakat di sekitaran tugu macan ini cukup ramai, karena selain di suguhi makanan dan minuman yang beragam, harga yang di tawarkan pun cukup terjangkau. Mulai dari harga Rp 5000 rupiah saja.

“Nuansa berburu takjil di sore dapat diartikan sebagai suasana yang penuh semangat dan kegembiraan dalam mencari berbagai macam makanan atau minuman untuk berbuka puasa dan menjadi tradisi ketika bulan Ramadhan,”ujar Agustina yang juga mahasiswi di salah satu perguruan tinggi di Sukabumi ini.

Tradisi berburu menu takjil ini menjadi semacam kegiatan sosial yang menyenangkan, di mana keluarga dan teman-teman dapat berkumpul dan mencoba berbagai jenis takjil bersama-sama. Selain itu, tradisi ini juga membantu masyarakat untuk memperluas pengetahuan mereka tentang makanan dan minuman tradisional Indonesia yang beragam.


penulis : Yoga Firdaus (Kontributor)

editor : Irwan Kurniawan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *